Articles

Waspada Diabetes & Hipertensi Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal secara bertahap menurun selama periode waktu yang panjang (3 bulan) hingga ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan cairan dari darah dengan efektif. Diabetes dan hipertensi diketahui menjadi penyebab terbesar dari penyakit gagal ginjal kronis. Mari ketahui lebih lanjut tentang gagal ginjal kronis dalam artikel berikut.

Diabetes dan Hipertensi Menyebabkan Gagal Ginjal Kronis

Penyebab gagal ginjal kronis dapat diklasifikasikan menjadi pre-renal, renal, dan post-renal. Di antara ketiga bagian tersebut, penyebab gagal ginjal kronis yang paling sering dijumpai adalah di bagian renal, yakni diabetes dan hipertensi.

Source: Freepik 

Hal ini disebabkan karena diabetes dan hipertensi secara langsung dapat memengaruhi kerusakan vaskuler atau pembuluh darah ginjal. Pembuluh darah pada ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Dengan adanya diabetes dan hipertensi, potensi kerusakan pada pembuluh darah akan lebih tinggi yang akhirnya dapat mengganggu fungsi ginjal.

Berikut penjelasannya:

1.         Diabetes

Pada diabetes, kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di ginjal. Gagal ginjal akibat diabetes ini disebut sebagai nefropati diabetik, dan bisa menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal.

Di tahap awal, ginjal masih dapat memberi kompensasi kerusakan dengan meningkatkan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate/GFR), tetapi seiring waktu, kapasitas ginjal untuk mempertahankan fungsi normal semakin menurun dan terjadi gagal ginjal kronis.

2.         Hipertensi

Tekanan darah tinggi adalah penyebab terbesar dari gagal ginjal kronis. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari darah.

Source: Freepik 

Perlu diketahui, hipertensi dan gagal ginjal bisa diibaratkan seperti ayam dan telur yang saling berkaitan. Artinya, kondisi gagal ginjal juga dapat menyebabkan hipertensi, sebab peningkatan tekanan darah pada ginjal dapat memengaruhi tekanan darah dalam tubuh secara keseluruhan. Kondisi ini dapat memperburuk kerusakan vaskuler dan mempercepat perburukan penyakit menjadi nefropati diabetik.

Komplikasi Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis (GGK) dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:

  • Asidosis (kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi).
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Kelebihan cairan.
  • Ensefalopati uremikum (gangguan otak yang terjadi pada pasien gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis).

Pengobatan Gagal Ginjal Kronis

Pada dasarnya pengobatan gagal ginjal kronis dilakukan dengan cara menangani faktor risiko terlebih dahulu untuk mencegah terjadi komplikasi. Secara umum, penanganan gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh diabetes dan hipertensi dapat dilakukan dengan cara:

1.       Diet Rendah Garam

Diet rendah garam dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi ginjal, dan mengurangi risiko komplikasi pada penderita hipertensi dan gagal ginjal kronik. Diet rendah garam mengharuskan seseorang untuk mengurangi asupan garam atau natrium dalam makanan dan minuman sehari-hari.

Source: Freepik 

Diet rendah garam dapat dilakukan dengan cara menghindari makanan yang mengandung banyak garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan siap saji, camilan asin, saus, kecap, dan bumbu-bumbu penyedap.

2.       Mengontrol Gula dan Tekanan Darah

Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah dalam rentang normal sangat penting untuk mencegah risiko nefropati diabetes, yaitu kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Periksakan kadar gula darah dan tekanan darah secara rutin serta ikuti pengobatan yang diberikan oleh dokter.

Source: Freepik 

3.       Hemodialisis

Hemodialisis adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengobati gagal ginjal kronis. Pada kondisi gagal ginjal kronis, ginjal tidak lagi dapat mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh secara efektif. Hemodialisis dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal dengan menggunakan mesin khusus untuk membersihkan darah dari limbah dan kelebihan cairan.

4.       Pemasangan Kateter CAPD

CAPD (Continuous ambulatory peritoneal dialysis) adalah salah satu bentuk dialisis peritoneal yang dilakukan secara berkelanjutan dan pasien dapat melakukannya sendiri di rumah. Prosedur CAPD dilakukan dengan pemasangan kateter melalui dinding perut ke rongga peritoneum.

Cairan dialisis kemudian dimasukkan melalui kateter ke rongga peritoneum, di mana cairan tersebut akan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dengan cara menyerap sisa produk metabolisme dan limbah lainnya dari darah melalui membran peritoneum. Setelah cairan dialisis berada dalam rongga peritoneum selama beberapa jam, pasien akan membuang cairan tersebut melalui kateter yang sama.

5.       Transplantasi Ginjal

Penanganan gagal ginjal kronis dengan transplantasi ginjal merupakan pilihan penanganan yang paling efektif untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak. Transplantasi ginjal dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup penderitanya.

Diagnosis Gagal Ginjal Kronis

Skrining awal dapat membantu dalam deteksi dini gagal ginjal kronis, sehingga penanganan dan pengobatan dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan awal pada bagian-bagian berikut:

  1. Tekanan darah: Pasien dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gagal ginjal kronis. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah dapat membantu dalam skrining awal pasien.
  2. Warna di kelopak bawah mata: Pasien dengan gagal ginjal kronis pada umumnya mengalami anemia yang ditunjukkan dengan pucat pada kelopak bawah mata. Pasalnya, ginjal yang tidak sehat tidak dapat memproduksi hormon erythropoietin yang cukup untuk merangsang pembentukan sel darah merah.
  3. Perubahan jumlah urine dan berat badan: Kondisi berkurangnya jumlah urine dan penurunan berat badan secara signifikan dapat menjadi tanda awal gagal ginjal kronis. Namun, pada pasien yang sudah mengalami penumpukan cairan, justru akan terjadi kenaikan berat badan akibat pembengkakan cairan tersebut.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com.


Download artikel tentang Waspada Diabetes & Hipertensi Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Kronis

traveler
wisata 

×