Articles
Pap Smear

Pemeriksaan Pap Smear telah banyak dianjurkan dokter-dokter di Indonesia sebagai salah satu cara menjaga kesehatan organ tubuh khusus wanita. Setiap perempuan yang telah aktif secara seksual disarankan melakukan pemeriksaan ini secara rutin setidaknya setiap dua tahun setelah tiga tahun berhubungan seksual.
Pap Smear adalah contoh dari sel-sel di leher rahim yang diambil selama tes Pap. Tes Pap dilakukan untuk menentukan kesehatan leher rahim (serviks) atau menemukan adanya perubahan abnormal pada sel-sel dalam rahim. Selama tindakan, contoh sel tersebut dikumpulkan dari permukaan leher rahim dan diletakkan pada sebuah media khusus. Contoh ini yang selanjutnya akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis.
Tes Pap biasanya termasuk dalam daftar pemeriksaan rutin yang disarankan bagi wanita dalam rangka pencegahan penyakit leher rahim. Berdasarkan hasil dari pemeriksaan tersebut, apabila terdapat kelainan yang ditemukan maka penderita dapat melakukan pengobatan di awal sehingga menurunkan peluang seorang wanita terkena kanker leher rahim (serviks).
Untuk tujuan diagnosis, perubahan sel abnormal yang ditemukan akan menjadi faktor penentu dalam diagnosis penyakit atau gangguan leher rahim, seperti displasia (perkembangan sel dan jaringan yang tidak normal) atau kanker leher rahim.
Apabila hasilnya positif, maka jangan khawatir dulu, sebab keabnormalan sel tidak selamanya mengarah pada kanker. Karenanya, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengulangi tes empat sampai enam bulan kemudian. Selain itu, dokter juga akan menyarankan tes tambahan, seperti biopsi atau kolposkopi demi menegakkan diagnosa yang lebih menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
- Anggraini, W. 2017. Kapanlagi : Mitos dan Fakta Pap Smear, Biar Nggak Takut Waktu Tes Nanti. Online : www.kapanlagi.com diakses tanggal 4 September 2018.
- 2017. Science : Mengenal Kontroversi Pap Smear untuk Mencegah Kanker Serviks. Online : www.idntimes.com diakses tanggal 4 Sepetember 2018.
- Kesehatan wanita : Pap Smear. Online : www.meetdoctor.com diakses tanggal 5 September 2018.
Download artikel Pap Smear