Articles

Mengenali Penyakit Autoimun: Saat Tubuh Menyerang Diri Sendiri

Beberapa dari kita tentu pernah mendengar istilah penyakit autoimun. Namun, mungkin karena kita tidak mengenal secara langsung orang dengan penyakit tersebut dan penyakit tersebut merupakan penyakit yang cukup langka, kita tidak tahu tentang penyakit ini. Apakah sebenarnya penyakit autoimun itu? Mari simak pembahasan mengenai penyakit autoimun pada artikel berikut. 

Definisi

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan penyakit justru menyerang tubuh. 

Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang normalnya berfungsi untuk melawan bakteri, virus, jamur, dan benda asing lainnya, tidak bisa membedakan sel tubuh dan benda asing sehingga menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. 

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab dari penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. Akan tetapi bukti-bukti dari penelitian menunjukkan bahwa interaksi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan penyakit ini. Faktor genetik dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit autoimun.2,3

Faktor lingkungan seperti infeksi (termasuk COVID-19) dan paparan bahan kimia juga dapat memicu atau memperburuk reaksi autoimun pada individu yang rentan.2,3

Risiko untuk terserang penyakit autoimun meningkat pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan autoimun. Selain itu, perempuan dilaporkan lebih sering terkena penyakit autoimun dibandingkan dengan laki-laki.4

Source: Freepik

Jenis Penyakit Autoimun

Ada banyak jenis penyakit autoimun yang telah teridentifikasi. Penyakit autoimun dapat melibatkan organ tubuh yang berbeda antara satu penyakit dengan penyakit lainnya dan memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis penyakit autoimun:5

  • Lupus (Systemic Lupus Erythematosus): merupakan penyakit autoimun sistemik yang dapat mempengaruhi berbagai organ, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan sistem saraf. 
  • Rheumatoid arthritis: penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menyebabkan nyeri, bengkak, dan keterbatasan gerakan. 
  • Penyakit celiac: kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang usus kecil saat seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. 
  • Penyakit ini menyebabkan berbagai gejala seperti diare, penurunan berat badan, anemia, kelemahan. 
  • Multiple sclerosis: penyakit autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan masalah neurologis seperti kesulitan berjalan dan gangguan koordinasi. 
  • Diabetes tipe 1: terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya tubuh mengalami kekurangan hormon insulin dan gangguan metabolisme glukosa.
  • Myasthenia gravis: sistem kekebalan tubuh menyerang neuromuscular junction, yaitu bagian yang menghubungkan saraf dengan otot. Oleh karena hubungan antara saraf dan otot terganggu, maka dapat timbul kelemahan otot hingga kelumpuhan. Kelemahan otot dapat melibatkan otot pernapasan sehingga membuat pasien sulit atau tidak bisa bernapas. 
  • Inflammatory Bowel Disease: penyakit autoimun yang menyerang saluran cerna. Meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.  Terjadi peradangan pada saluran cerna yang menyebabkan diare berkepanjangan dan gangguan penyerapan nutrisi. 
  • Autoimmune hemolytic anemia (AIHA): kondisi ketika antibodi menyerang sel darah merah, sehingga sel darah merah mengalami lisis atau pecah. 
  • Vitiligo: kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel melanosit pada kulit yang memproduksi pigmen atau warna kulit. Oleh karena itu, pada vitiligo terjadi depigmentasi/ perubahan warna kulit.

Gejala 

Gejala dari penyakit autoimun sangat bervariasi, tergantung pada jenis autoimun dan organ tubuh yang terlibat. Akan tetapi, pada banyak kasus, dapat timbul gejala tidak spesifik yang terkait dengan peradangan yang disebut sebagai gejala konstitusional. 

Source: Freepik

Gejala tersebut meliputi namun tidak terbatas kepada:6,7  

  • Kelelahan yang berlebihan dan berkepanjangan
  • Nyeri sendi dan otot
  • Ruam kulit
  • Penurunan berat badan yang drastis 
  • Demam berkepanjangan

Diagnosis Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun seringkali sulit untuk didiagnosis, terutama pada tahap awal penyakit karena gejalanya yang tidak spesifik dan menyerupai gejala penyakit lain. Oleh karena itu, kondisi ini memerlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan autoantibodi. Metode diagnosis tergantung pada masing-masing kondisi, namun secara umum dapat mencakup:8

  • Pemeriksaan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan parameter darah
  • Pemeriksaan autoantibodi
  • Pemeriksaan pencitraan atau radiologi

Komplikasi Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun, tergantung pada jenisnya, dapat menyebabkan komplikasi serius berupa:5

Source: Freepik
  • Penurunan kualitas hidup
  • Gangguan produktivitas
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Kelumpuhan
  • Deformitas sendi (kelainan bentuk sendi)
  • Kerusakan organ, seperti hati atau ginjal
  • Kerusakan saraf
  • Kematian

Pengobatan Autoimun

Pengobatan penyakit autoimun bertujuan untuk mengendalikan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan mengurangi peradangan yang terjadi. Pendekatan pengobatan dapat meliputi penggunaan obat-obatan, rehabilitasi medik, perubahan gaya hidup, dan pengendalian stress.

Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun antara lain adalah obat antiinflamasi atau antiradang dan obat imunosupresan (obat untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh).

Rehabilitasi medik seperti fisioterapi dapat membantu mengurangi nyeri. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti mengadopsi pola makan sehat, olahraga teratur, mengelola stres, dan istirahat yang cukup juga berkontribusi pada manajemen penyakit autoimun.9,10

Daftar Pustaka

  1. Rosenblum MD,        Remedios KA,      Abbas AK.     Mechanisms of human autoimmunity. J Clin Invest. 2015;125(6): 2228-2233. doi: 10. 1172/JCI78088
  2. Pisetsky DS. Pathogenesis of autoimmune disease. Nat Rev Nephrol. Published online May 10, 2023:1-16. doi:10.1038/s41581-023-00720-1
  3. Yazdanpanah N, Rezaei N. Autoimmune complications of COVID-19. J Med Virol. 2022;94(1):54-62. doi:10.1002/jmv.27292
  4. Angum F, Khan T, Kaler J, Siddiqui L, Hussain A. The Prevalence of Autoimmune Disorders in Women: A Narrative Review. Cureus. 12(5):e8094. doi:10.7759/cureus.8094
  5. Kasper D, Fauci A, Hauser S, Longo D, Jameson J, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 22e. Mcgraw-hill New York, NY, USA:; 2022.
  6. Orbai AM. What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease? What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease? Published July 22, 2022.  Accessed June 14, 2023. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/what-are-common-symptoms-of-autoimmune-diseas
  7. Medline. Autoimmune Diseases. Autoimmune Diseases. Accessed June 14, 2023. https://medlineplus.gov/autoimmunediseases.html
  8. Chauhan R, Raina V, Nandi SP. Prevalence of Autoimmune Diseases and Its Challenges in Diagnosis. Crit Rev Immunol. 2019;39(3):189-201. doi:10.1615/CritRevImmunol.2019031798
  9. Jung SM, Kim WU. Targeted Immunotherapy for Autoimmune Disease. Immune Netw. 2022;22(1):e9. doi:10.4110/in.2022.22.e9
  10. Chandrashekara S. The treatment strategies of autoimmune disease may need a different approach from conventional protocol: A review. Indian J Pharmacol. 2012;44(6):665-671. doi:10.4103/0253-7613.103235

Download artikel tentang “Mengenali Penyakit Autoimun: Saat Tubuh Menyerang Diri Sendiri

traveler
wisata 

×