Articles

Mengenal Terapi Trombolitik, Metode Pengobatan Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah suatu kondisi di mana aliran darah ke otak terganggu atau terhenti sepenuhnya. Stroke terjadi secara cepat sehingga membutuhkan penanganan yang tepat sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi serius. Salah satu langkah pengobatan stroke untuk mencegah perburukan kondisi adalah dengan memberikan terapi trombolitik.

Secara umum, terapi trombolitik adalah pengobatan yang dapat menghancurkan sumbatan dalam pembuluh darah di otak, melancarkan aliran darah ke otak, dan mencegah kerusakan jaringan otak. Mari simak artikel berikut untuk mengetahui lebih banyak seputar terapi trombolitik untuk stroke iskemik.

Apa itu Trombolitik?

Terapi trombolitik adalah salah satu pengobatan medis yang dapat digunakan untuk menangani stroke iskemik dengan cara memecahkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengembalikan aliran darah yang normal ke otak dan meminimalkan kerusakan pada jaringan otak yang terdampak

Terapi trombolitik umumnya melibatkan pemberian “agen trombolitik” atau obat penghancur gumpalan darah. Terdapat beberapa macam obat trombolitik, namun yang paling umum digunakan dan merupakan pilihan utama untuk kasus stroke, emboli paru, dan penyakit kardiovaskular adalah alteplase.

Alteplase bekerja dengan cara memecah fibrin, protein yang berperan dalam proses penggumpalan atau pembekuan darah. Alteplase diberikan melalui infus intravena dalam waktu yang ditentukan, biasanya dalam beberapa jam setelah onset stroke iskemik.

Source: Freepik

Manfaat Terapi Trombolitik untuk Stroke Iskemik

Terapi trombolitik memiliki beberapa manfaat dalam mengatasi stroke iskemik, antara lain:

1.     Memulihkan Aliran Darah

Trombolisis membantu menghancurkan gumpalan atau bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak. Dengan menghilangkan gumpalan darah tersebut, aliran darah dapat kembali pulih dan mengantarkan oksigen serta nutrisi yang dibutuhkan oleh jaringan otak yang terdampak.

2.     Meminimalkan Kerusakan Otak

Dengan mengembalikan aliran darah yang normal, terapi trombolitik dapat meminimalkan kerusakan jaringan otak yang terkena stroke. Semakin cepat terapi ini diberikan setelah onset stroke, maka semakin besar kemungkinan untuk membatasi kerusakan yang terjadi dan meningkatkan peluang kesembuhan serta kelangsungan hidup.

Kriteria Pemberian Terapi Trombolitik

Tidak semua penderita stroke dapat diberikan penanganan terapi trombolitik. Berikut adalah kriteria umum pemberian terapi trombolitik pada penderita stroke iskemik:

  • Onset gejala stroke masih berada dalam golden period yakni 3–4,5 jam setelah timbulnya gejala stroke.
  • Diagnosis stroke iskemik jelas, bukan stroke jenis lain seperti stroke perdarahan otak (hemoragik).
  • Berusia >18 tahun.
  • Ditemukan defisit neurologis yang dinilai dengan menggunakan National Institutes of Health Stroke Scale.
Source: Freepik

Kontraindikasi Terapi Trombolitik

Beberapa hal yang menjadi kontraindikasi terapi trombolitik adalah:

  • Berusia lanjut.
  • Terdapat perdarahan otak.
  • Tidak dapat memberikan keterangan pada dokter kapan gejala stroke terjadi.
  • Terdapat riwayat tumor atau aneurisma otak.
  • Memiliki riwayat operasi otak atau cedera kepala berat dalam 3 bulan terakhir.
  • Tekanan darah derajat berat yang tidak terkendali.
  • Memiliki risiko perdarahan yang tinggi karena penggunaan obat-obatan pengencer darah.
  • Dan berbagai kondisi medis lainnya yang membuat pemberian obat trombolitik berisiko tinggi.

Prosedur Terapi Trombolitik untuk Stroke Iskemik

Pemberian terapi trombolitik untuk stroke iskemik melibatkan beberapa langkah persiapan. Berikut adalah gambaran umum dari persiapan pemberian terapi trombolitik.

  • Dokter akan melakukan evaluasi medis yang melibatkan anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti teknik pencitraan CT scan atau MRI.
  • Selanjutnya, dilakukan penentuan kelayakan pasien berdasarkan kriteria umum pemberian obat trombolitik.
  • Jika pasien memenuhi kriteria, maka agen trombolitik seperti alteplase dapat diberikan melalui infus intravena.
  • Kondisi pasien akan dipantau dengan ketat oleh dokter dan tim medis seperti tanda-tanda vital (tekanan darah, detak jantung, pernapasan, dan saturasi oksigen dalam darah).
  • Pasien mungkin akan menerima pengobatan tambahan jika diperlukan, seperti obat pengencer darah untuk menjaga aliran darah normal.
  • Pasien akan menerima perawatan lanjutan dan rehabilitasi. Perawatan ini mencakup pemantauan kondisi jangka panjang, terapi fisik untuk pemulihan fungsi tubuh, terapi wicara, serta dukungan psikososial.

Kapan Penderita Stroke Iskemik Menjalani Trombolitik?

Penting untuk dicatat bahwa penanganan stroke berpacu dengan waktu untuk meminimalkan risiko defisit/kecacatan. Sehingga untuk pasien stroke, trombolitik perlu diberikan pada masa golden period yaitu 3 hingga 4,5 jam sejak onset/kejadian stroke. Setelah rentang waktu ini, manfaat yang bisa didapatkan dari terapi trombolitik akan menurun dan risiko perdarahan serta defisit neurologis akan semakin meningkat.

Source: Freepik

Risiko Terapi Trombolitik

Terapi trombolitik memiliki risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memberikan pengobatan ini. Berikut adalah beberapa risiko yang terkait dengan pemberian terapi trombolitik:

  • Perdarahan otak atau perdarahan intraserebral.
  • Perdarahan lainnya seperti perdarahan gastrointestinal, perdarahan saluran kemih, atau perdarahan dari luka atau sayatan dari operasi sebelumnya. Risiko ini terkait dengan sifat obat trombolitik yang dapat menghambat fungsi normal pembekuan darah.
  • Reaksi alergi terhadap obat trombolitik yang diberikan.
  • Infeksi yang disebabkan oleh jarum yang digunakan untuk memberikan obat trombolitik.
  • Mual, muntah, sakit kepala.

Kenali Gejala Stroke

Tindakan cepat dan dini harus dilakukan untuk mencegah kecacatan akibat stroke. Untuk itu, penderita ataupun orang-orang di sekitar penderita sebaiknya mengetahui tanda-tanda serangan awal stroke dan pertolongan pertama pada gejala stroke.

Anda dapat menggunakan pengenalan gejala awal stroke dengan metode FAST (Face, Arm, Speech, dan Time).

Source: Niagara Therapy

Face: Cek wajah orang yang dicurigai terkena stroke, perhatikan apakah misalnya mulutnya tidak simetris, atau ketika tersenyum bibirnya tampak jatuh sebelah atau tidak simetris.

Arm: Melemahnya tangan penderita yang bisa diketahui dengan cara memintanya untuk mengangkat kedua tangan. Orang dengan stroke biasanya menunjukkan gejala tidak dapat mengangkat salah satu tangannya dengan baik (arm weakness).

Speech: Orang dengan stroke biasanya sulit mengucapkan kata atau frasa sederhana dengan baik dan cenderung tak jelas (sedikit cadel atau pelo).

Time: Apabila salah satu dari gejala tersebut ditemukan pada orang yang dicurigai terkena stroke, maka tak perlu ragu dan menunda waktu lagi. Orang tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.

Pengobatan dan perawatan stroke merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, sebelum melakukan terapi trombolitik, konsultasikanlah dengan dokter terlebih dahulu guna memahami secara mendalam mengenai manfaat, prosedur, serta komplikasi terapi trombolitik agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com

Download artikel tentang Mengenal Terapi Trombolitik, Metode Pengobatan Stroke Iskemik 


traveler
wisata 

×