Articles

Hybrid Training Set Your Goals, Be in Control

Rabu, 3 Mei 2023 – LGI mengadakan sebuah pelatihan dengan judul “Set Your Goals, Be in Control” yang ditujukan bagi para partisipan agar mampu membuat Goals, serta cara breakdown langkah-langkah untuk merealisasikannya. Kegiatan ini diadakan secara hybrid (Aula lt. 5 HO dan Zoom), dipimpin oleh Bagus Wiradharma (Talent Management) sebagai pembicara. 

Pelatihan dimulai dengan pembawaan materi mengenai definisi Goal, yaitu suatu hasil akhir yang ingin dicapai atau didapatkan. Hasil akhir ini telah ditentukan sebelumnya dan pencapaiannya direncanakan dalam jangka waktu tertentu. Apabila perusahaan yang merencanakan, maka hasil akhirnya sesuai dengan target perusahaan. Sedangkan apabila individu yang merencanakan, maka hasil akhirnya adalah tercapai hal yang diinginkan.

Goals berbeda dengan mimpi dan target. Jika goals adalah keinginan yang dijabarkan secara detail, maka mimpi hanyalah sebuah angan-angan, sementara target adalah langkah menuju pencapaiannya. “Jika ingin sesuatu, tapi tidak ada jangka waktunya, maka itu hanya keinginan semata saja,” Bagus menegaskan.

Agar bisa disebut sebagai Goal yang baik, haruslah sesuatu yang bisa dicapai dan tercapai. Tidak ada yang terlalu kecil atau terlalu besar, namun besar kecilnya kita yang tentukan. Ketika sebuah tujuan dirasa terlalu mustahil untuk dicapai, bisa ditentukan dulu dengan melakukan breakdown dari langkah-langkah pencapaian, menggunakan metode SMART Goals.

(S)pesific/Simple, artinya bisa didefinisikan dengan baik, jelas dan tidak ambigu. Agar sebuah goal spesifik, gunakan metode pertanyaan 4W (What, Who, Where dan When).

(M)easurable, artinya bisa terukur berdasarkan kriteria, agar proses pencapaiannya bisa dipantau. Pemantauan ini harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, menggunakan metode pertanyaan How dan indikator progressnya. 

(A)chievable, artinya bisa dicapai dan masuk akal untuk dicapai. Agar terlihat masuk akal, perlu mengetahui apakah ada resource yang bisa membantu, dan apakah ada orang lain yang memiliki pencapaian serupa. 

(R)ealistic, artinya goal yang dibuat adalah sesuatu yang realistis, sesuai dengan sumber daya dan waktu yang ada.

(T)ime Frame, artinya pemilihan waktu berperan penting dalam proses pencapaian. Tanpa batas waktu, goaljadi kehilangan urgensi untuk mewujudkannya. Pemilihannya didasarkan pada waktu memulai dan kapan bisa tercapai.

Sebagai tambahan dari metode SMART, tentukan juga alasan yang jelas dan kuat untuk memperkokoh motivasi pencapaian. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu menentukan alasan:

  • Mengapa Goal ini harus dicapai?
  • Seberapa penting hal tersebut?
  • Apa yang terjadi jika tidak tercapai?

Tak hanya berbagi materi, Bagus juga berbagi tips & trick untuk mencapai goals, yaitu dengan cara membuat Dream Book atau Jurnal. Menuliskan goals dalam buku akan mempermudah dalam mengukur, menilai, dan melihat progress pencapaian. Dari kegiatan menulis, kita juga bisa melihat pencapaian di masa lampau. “Ada emosi tertentu saat menulis di buku daripada sekedar di gadget. Jangan lupa, buku ini haruslah khusus, terpisah dari catatan atau coret-coretan lain. Untuk mencegah kebingungan, jangan tulis 2 goals dalam 1 kertas bersamaan,” tambah Bagus.

Apabila selama memikirkan goals muncul perasaan tidak nyaman, takut, dan tidak tenang, bisa jadi ada Mental Block yang mengganggu dalam proses perancangannya. Jika ketakutan ini berkembang dan gangguannya semakin dalam, maka Mental Block bisa diatasi dengan cara:

  • Gunakan pertanyaan, “Kenapa Goals ini penting bagi saya?” untuk memunculkan emosi positif, tidak diikuti dengan emosi negatif atau masalah.
  • Fokus bertanya pada impian yang ingin dicapai
  • Tanyakan, “Bagaimana solusi yang bisa saya lakukan?” agar solusi kembali muncul

Seringkali orang-orang tidak tahu rasanya ketika goals itu tercapai, dan hal ini dapat dirasakan dengan metode Membuat Anchor. Dalam sesi Membuat Anchor, partisipan pelatihan diminta untuk membuat satu gestur tubuh yang bisa memicu datangnya emosi positif (dalam hal ini ketenangan). Sesi ini dilengkapi dengan sesi terapi.

Kegiatan pelatihan diakhiri dengan sesi tanya-jawab dan sharing interaktif. Melalui hybrid training ini, diharapkan partisipan dapat merancang goals dengan baik agar dapat tercapai sesuai keinginan, untuk mendukung pengembangan diri yang lebih baik.


[Marketing Communication LGI]

traveler
wisata 

×