Articles

Kenali Linitis Plastica, Kanker Lambung yang Bisa Berbahaya!

Linitis plastica adalah kanker lambung yang ditandai dengan jaringan lambung yang mengerut dan kaku. Jenis kanker ini tergolong jinak, namun memiliki kelainan yang unik, seperti penebalan dinding lambung. Lantas, bagaimana cara mengobatinya? Mari simak pembahasan di bawah ini untuk memahami linitis plastica secara lengkap.

Apa itu Linitis Plastica?

Linitis plastica adalah salah satu dari jenis kanker lambung yang paling umum, yaitu adenokarsinoma. Kondisi ini membuat otot-otot dinding lambung lebih tebal dan kaku. Akibatnya, lambung pun tidak dapat menampung banyak makanan atau minuman sehingga berdampak pada pencernaan.

Linitis plastica ditandai dengan lambung yang tidak dapat meregang atau bergerak sebagaimana mestinya ketika mencerna makanan. Selain itu, karena penampakan mikroskopisnya terdiri dari pita-pita filamen yang terlihat seperti linen, maka kondisi ini disebut dengan linitis. Linitis plastica juga ditandai dengan terbentuknya jaringan seperti bekas luka (scar) berserat dengan jumlah yang banyak.

Penyebab Linitis Plastica

Hingga saat ini masih belum ditemukan penyebab linitis plastica dan masih dilakukan berbagai penelitian untuk mengetahuinya secara pasti. Namun, linitis plastica lebih banyak ditemukan pada orang Amerika dan Asia, utamanya di Jepang, Korea, dan Tiongkok. Hal ini diduga berkaitan dengan etnisitas tertentu atau jenis makanan yang dikonsumsi, yaitu kebanyakan mengandung rendah serat.

Source: Freepik

Akan tetapi, linitis plastica bukanlah kondisi yang berkaitan dengan infeksi H. pylori atau gastritis aktif kronis. Linitis plastica umumnya berkaitan dengan faktor genetik, seperti gen Cadherin-1 (CDH1) dan gen HER2 (human epidermal growth factor receptor 2).

Gejala Linitis Plastica

Sebagian besar kasus linitis plastica tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) hingga penyakit sudah berkembang lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas lambung yang lemah terkait keterbatasan volume untuk menampung makanan. Adapun kasus linitis plastica yang menunjukkan gejala, seperti :

  • Dispepsia yang tidak kunjung sembuh
  • Muntah
  • Regurgitasi makanan dari kerongkongan
  • Kesulitan menelan (disfagia)
  • Sakit perut
  • Terasa ada benjolan di area ulu hati
  • Cepat kenyang meskipun makan dalam jumlah kecil
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan karena sel darah merah yang rendah (anemia)
  • Berat badan turun tanpa alasan
  • Feses berwarna gelap

Diagnosis Linitis Plastica

Linitis plastica ditandai dengan gejala-gejala yang mengindikasikan kanker. Pemeriksaannya dapat dilakukan oleh dokter umum terlebih dahulu. Setelah dokter menegakkan anamnesis (wawancara medis) dengan pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Apabila gejalanya menunjukkan ke arah keganasan, dokter dapat memberikan rujukan kepada dokter spesialis penyakit dalam.

Source: Freepik

Pemeriksaan linitis plastica biasanya dilakukan dengan endoscopic ultrasound (EUS).  Selain EUSi, berikut adalah beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk mendiagnosis linitis plastica :

  • Tes darah
  • CT scan
  • MRI
  • Bilas peritoneum dengan laparoskopi

Pengobatan Linitis Plastica

Linitis plastica utamanya diobati dengan pembedahan lambung (gastrektomi) atau kemoterapi. Namun, dokter juga bisa merekomendasikan radioterapi atau kemoterapi untuk membantu meringankan gejala-gejalanya. Biasanya, radioterapi dan kemoterapi pun juga bisa dilakukan sebelum atau sesudah gastrektomi.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com


[Marketing Communication LGI]

traveler
wisata 

×