Articles
CT Cardiac: Manfaat, Persiapan, Prosedur, dan Risiko

CT scan jantung adalah prosedur pemindaian yang menggunakan sinar X-ray dari berbagai sudut untuk mendapatkan gambar jantung, pembuluh darah, dan struktur di sekitarnya secara tiga dimensi (3D) berkualitas tinggi.
CT scan jantung atau disebut juga CT cardiac ini dapat mengidentifikasi kelainan atau penyakit pada struktur jantung, seperti penyempitan pembuluh darah arteri koroner akibat aterosklerosis, anomali pembuluh darah, dan masalah struktural lainnya, sehingga memungkinkan deteksi dini dan diagnosis yang tepat.
Selain untuk deteksi dini, CT scan jantung juga memiliki sejumlah manfaat lainnya. Untuk mengetahui berbagai informasi lengkap seputar CT scan jantung, mari simak artikel berikut.
Apa itu CT Scan Jantung?
CT scan jantung atau CT cardiac adalah suatu jenis pemeriksaan pencitraan medis menggunakan sinar-X dan teknologi tomografi komputer untuk menghasilkan gambar 3D dari jantung, pembuluh darah, serta struktur di sekitarnya.
Saat ini CT scan jantung banyak dilakukan sebagai salah satu skrining rutin karena bersifat tidak invasif dan dapat membantu penilaian struktur, fungsi, serta deteksi penyakit pada jantung dan pembuluh darah koroner
Evaluasi dari hasil CT scan jantung umumnya melibatkan analisis struktur dan bentuk jantung (morfologi), serta pemeriksaan CT angiogram koronaria untuk melihat keadaan pembuluh darah arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung. Selain itu, terdapat metode pemeriksaan lainnya yaitu CT calcium score atau disebut juga sebagai coronary calcium scan, yang dilakukan untuk mengukur calcium score pada pembuluh darah arteri koroner untuk mengidentifikasi tingkat kalsifikasi yang dapat menjadi tanda risiko serangan jantung.
Source: Clevelandclinic
Manfaat CT Scan Jantung untuk Kesehatan Jantung
Pada umumnya, pemeriksaan CT scan jantung diperlukan untuk melihat kondisi berikut:
- Arteri koroner yang menyuplai darah ke otot jantung.
- Ruang jantung, otot jantung, dan katup jantung.
- Vena paru.
- Aorta toraks (dada), dan terkadang dapat melihat aorta perut.
- Kantung yang membungkus jantung (perikardium).
Source: Freepik
Indikasi CT Scan Jantung
CT cardiac direkomendasikan dalam beberapa situasi atau indikasi medis tertentu, termasuk:
- Risiko anomali struktur pembuluh darah arteri koroner.
- Risiko penyakit arteri koroner, termasuk pasien yang mengalami nyeri dada namun dengan hasil lab dan EKG normal, nondiagnostik atau tidak jelas.
- Nyeri dada atipikal dan sesak napas dengan kecurigaan yang mengarah pada penyakit jantung di unit gawat darurat.
- Masalah pada aorta jantung, seperti aneurisma aorta atau diseksi aorta.
- Gejala gangguan fungsi jantung yang baru terjadi atau memburuk dengan hasil tes stres EKG normal, tidak jelas, atau tidak meyakinkan sebelumnya.
- Penyakit jantung bawaan.
- Tumor atau massa di atau sekitar jantung.
- Perencanaan tindakan cangkok bypass arteri koroner, prosedur katup jantung transkateter/perkutan, dan ablasi jantung untuk aritmia.
- Masalah pada katup jantung.
- Penumpukan cairan atau kalsifikasi perikardium.
Persiapan CT Scan Jantung
Terdapat beberapa hal yang perlu diberitahukan pasien kepada dokter sebagai persiapan sebelum menjalani pemeriksaan CT cardiac, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Sedang hamil.
- Memiliki riwayat alergi terhadap yodium dan/atau obat apa pun.
- Sedang menjalani terapi radiasi.
- Berusia lebih dari 60 tahun atau memiliki riwayat penyakit ginjal.
- Memiliki riwayat kecemasan ketika berada dalam ruangan sempit atau mengidap claustrophobia.
- Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan jangka panjang.
Source: Freepik
Persiapan lain yang harus diperhatikan oleh pasien antara lain:
- Pasien diwajibkan untuk berpuasa makan selama empat hingga enam jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Pasien boleh minum air.
- Menanggalkan benda-benda yang mengandung logam seperti perhiasan, kacamata, dan gigi palsu.
- Mengenakan pakaian yang disediakan dari rumah sakit.
- Dokter akan meletakkan elektroda yang telah terhubung dengan perangkat untuk merekam aktivitas listrik jantung di area dada. Umumnya, dokter juga memberikan obat terlebih dahulu untuk menjaga detak jantung pasien tetap stabil.
- Pasien akan diminta untuk mengonsumsi obat golongan vasodilator, yakni obat yang digunakan untuk melebarkan pembuluh darah sebelum dilakukan pemeriksaan.
Prosedur CT Scan Jantung
Selama prosedur pemeriksaan berlangsung, pasien akan menjalani beberapa langkah sebagai berikut:
- Radiografer akan meminta pasien untuk berbaring dalam posisi supinasi, yakni terlentang dengan posisi kepala dan badan dalam satu garis lurus. Radiografer dapat menggunakan tali pengaman dan bantal untuk menjaga pasien tetap dalam posisi tidak bergerak.
- Radiografer akan meminta pasien untuk mengangkat lengan di atas kepala.
- Meja pemeriksaan akan bergerak memasuki pemindai (scanner) untuk menentukan posisi awal pemeriksaan.
- Pada kasus tertentu, CT cardiac dilakukan dengan menggunakan bahan kontras untuk memperjelas gambaran pembuluh darah yang diperiksa.
- Radiografer memanfaatkan komputer untuk menghasilkan gambar 3D dari berbagai sisi guna melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jantung, pembuluh darah, dan struktur di sekelilingnya.
Source: Medicaldialogues
Membaca Hasil CT Scan Jantung
Penting untuk dicatat bahwa hasil CT cardiac harus diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi yang berpengalaman dan berkompeten dalam memahami dan menganalisis gambaran medis. Hasil tersebut akan membantu dokter penanggung jawab pasien dalam merencanakan langkah pengelolaan atau intervensi yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan pasien.
Pada pemeriksaan CT calcium score, pasien akan memperoleh hasil nilai normal apabila jantung dan pembuluh darah tidak mengalami masalah kesehatan tertentu. Hasil normal ditunjukkan dengan nilai kalsium dalam pembuluh darah arteri koroner dengan skor 0.
Berikut kategori-kategori umum dalam penilaian calcium score pada CT scan jantung:
- Kategori 0: Tidak ada tanda kalsifikasi yang terdeteksi.
- Kategori 1–10: Tingkat kalsifikasi sangat minimal, risiko rendah serangan jantung.
- Kategori 11–100: Tingkat kalsifikasi ringan, risiko rendah hingga sedang serangan jantung.
- Kategori 101–400: Tingkat kalsifikasi moderat, risiko sedang hingga tinggi serangan jantung.
- Kategori 401 atau lebih: Tingkat kalsifikasi berat, risiko tinggi serangan jantung.
Risiko CT Scan Jantung
Risiko CT cardiac umumnya rendah bagi pasien, namun terdapat beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan. Adapun salah satu risiko utama dari CT cardiac adalah paparan radiasi. Meskipun dosis radiasi yang digunakan umumnya rendah dan aman, namun paparan sinar radiasi yang terlalu sering untuk memeriksa pasien dapat meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, zat kontras yang diberikan dalam CT scan jantung dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping tertentu pada individu.
Karena itu, penting untuk mendiskusikannya secara rinci dengan dokter jika memiliki riwayat alergi sebelum menjalani pemeriksaan ini.
Itulah informasi seputar CT Cardiac yang perlu diketahui. Pastikan untuk mengikuti instruksi dari fasilitas atau rumah sakit tempat menjalani pemeriksaan.
Download artikel tentang “CT Cardiac: Manfaat, Persiapan, Prosedur, dan Risiko “
Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com