Articles
Kelas Pelatihan Menulis Online – AAJI

Kamis, 6 Mei 2021 – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengadakan kelas pelatihan menulis online dalam program literasi dan inklusi asuransi jiwa yang ditujukan untuk karyawan dari berbagai perusahaan asuransi jiwa. Pengajar dalam pelatihan ini adalah Ana Mustamin, seorang sastrawati yang juga menjabat Ketua Umum KUPASI (Komunikasi Penulis Asuransi Indonesia).
Tujuan menulis adalah berbagi opini, katarsis (melepas stres), belajar aktif, eksistensi, sumber penghasilan, dokumentasi evaluasi diri, dan memperpanjang usia dalam hal karya. Ibu Ana meminta peserta untuk menjawab pertanyaan “Sulitkah menulis?” dan banyak peserta yang menjawab bahwa sulit atau mudahnya menulis tergantung pada kebiasaan dan pengalaman.
Beliau membagikan hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis, yaitu:
- Apa yang ingin ditulis?
- Berita atau opini
- Straight news atau feature news
- Artikel atau kolom
- Fiksi atau nonfiksi
- Karakteristik media
- Media massa vs media korporat (penulisan untuk media massa harus lebih makro disbanding media korporat)
- Media cetak vs media online (penulisan untuk media online tidak boleh sepanjang media cetak)
- Buku
- Audiens/target pembaca
- Umum dan khusus
- Demografi dan psikografi
- Kebijakan redaksional
- Tema, rubrikasi, gaya – Perlu menyesuaikan gaya tulisan sesuai media yang dituju.
- Deadline
Selanjutnya, peserta kembali diminta untuk menuliskan lead berita (paragraph pertama) dan hasilnya menunjukkan banyak peserta yang sudah paham tentang penulisan lead berita yang baik.
Teknik menulis lainnya yang diajarkan adalah storytelling. Teknik ini bermaksud menyampaikan informasi dengan cara bercerita agar lebih menggugah minat pembaca. Storytelling dapat digunakan untuk memperkenalkan semua jenis produk dan jasa, juga untuk semua jenis media (cetak/digital, teks/audiovisual). Menulis dengan teknik storytelling perlu memperhatikan beberapa hal berikut, yaitu target pembaca, tema cerita, teknik bercerita, elemen pendukung (visual), dan media sosial (sesuaikan dengan berbagai karakteristik media online).
Ada empat teknik storytelling yang palign sering digunakan, yaitu:
- The mountain (seperti penulisan cerpen atau novel dengan adanya tokoh, plot, konflik, dan solusi)
- False Start (diawali dengan menunjukkan kesalahan dan diakhiri dengan solusi)
- Sparkliness (menghadapkan harapan vs kenyataan, mendorong pembaca untuk mengikuti solusi dari penulis)
- Monomyth (bercerita tentang kisah ‘kepahlawanan’, seperti perjuangan atau tujuan yang bersifat inspiratif)
Latihan selanjutnya adalah peserta diminta menulis sebanyak dua paragraf dengan teknik storytelling. Meski banyak peserta yang belum familiar dengan storytelling dan malah menulis artikel biasa, ada beberapa peserta yang dapat menuliskan paragraph storytelling dengan baik.
Topik terakhir adalah menulis praktis, diawali dengan kuis di mana peserta harus merangkai 10 kata yang berkaitan dengan asuransi dalam satu kalimat. Beliau menyarankan unsur menarik yang dapat dibuat kalimat pembuka, seperti momen, karakter, konflik, emosi, ketakutan, kejutan, dan memukau.
Kelas pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Diharapkan peserta dapat lebih mahir bermain dengan kata dan meningkatkan kemampuan menulis sehingga mendukung pekerjaan mereka.
Marcomm LippoInsurance