LGI https://www.lgi.co.id a company of Hanwha Wed, 03 Apr 2024 06:51:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.4.14 https://www.lgi.co.id/uploads/2020/07/loogo512x512-150x150.jpg LGI https://www.lgi.co.id 32 32 Waspada Diabetes & Hipertensi Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Kronis https://www.lgi.co.id/waspada-diabetes-hipertensi-penyebab-penyakit-gagal-ginjal-kronis/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=waspada-diabetes-hipertensi-penyebab-penyakit-gagal-ginjal-kronis Wed, 03 Apr 2024 06:25:43 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=23218 Gagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal secara bertahap menurun selama periode waktu yang panjang (3 bulan) hingga ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan cairan dari darah dengan efektif. Diabetes dan hipertensi diketahui menjadi penyebab terbesar dari penyakit gagal ginjal kronis. Mari ketahui lebih lanjut tentang gagal ginjal kronis dalam artikel berikut.

Diabetes dan Hipertensi Menyebabkan Gagal Ginjal Kronis

Penyebab gagal ginjal kronis dapat diklasifikasikan menjadi pre-renal, renal, dan post-renal. Di antara ketiga bagian tersebut, penyebab gagal ginjal kronis yang paling sering dijumpai adalah di bagian renal, yakni diabetes dan hipertensi.

Source: Freepik 

Hal ini disebabkan karena diabetes dan hipertensi secara langsung dapat memengaruhi kerusakan vaskuler atau pembuluh darah ginjal. Pembuluh darah pada ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Dengan adanya diabetes dan hipertensi, potensi kerusakan pada pembuluh darah akan lebih tinggi yang akhirnya dapat mengganggu fungsi ginjal.

Berikut penjelasannya:

1.         Diabetes

Pada diabetes, kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di ginjal. Gagal ginjal akibat diabetes ini disebut sebagai nefropati diabetik, dan bisa menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal.

Di tahap awal, ginjal masih dapat memberi kompensasi kerusakan dengan meningkatkan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate/GFR), tetapi seiring waktu, kapasitas ginjal untuk mempertahankan fungsi normal semakin menurun dan terjadi gagal ginjal kronis.

2.         Hipertensi

Tekanan darah tinggi adalah penyebab terbesar dari gagal ginjal kronis. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari darah.

Source: Freepik 

Perlu diketahui, hipertensi dan gagal ginjal bisa diibaratkan seperti ayam dan telur yang saling berkaitan. Artinya, kondisi gagal ginjal juga dapat menyebabkan hipertensi, sebab peningkatan tekanan darah pada ginjal dapat memengaruhi tekanan darah dalam tubuh secara keseluruhan. Kondisi ini dapat memperburuk kerusakan vaskuler dan mempercepat perburukan penyakit menjadi nefropati diabetik.

Komplikasi Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis (GGK) dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:

  • Asidosis (kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi).
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Kelebihan cairan.
  • Ensefalopati uremikum (gangguan otak yang terjadi pada pasien gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis).

Pengobatan Gagal Ginjal Kronis

Pada dasarnya pengobatan gagal ginjal kronis dilakukan dengan cara menangani faktor risiko terlebih dahulu untuk mencegah terjadi komplikasi. Secara umum, penanganan gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh diabetes dan hipertensi dapat dilakukan dengan cara:

1.       Diet Rendah Garam

Diet rendah garam dapat membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi ginjal, dan mengurangi risiko komplikasi pada penderita hipertensi dan gagal ginjal kronik. Diet rendah garam mengharuskan seseorang untuk mengurangi asupan garam atau natrium dalam makanan dan minuman sehari-hari.

Source: Freepik 

Diet rendah garam dapat dilakukan dengan cara menghindari makanan yang mengandung banyak garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan siap saji, camilan asin, saus, kecap, dan bumbu-bumbu penyedap.

2.       Mengontrol Gula dan Tekanan Darah

Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah dalam rentang normal sangat penting untuk mencegah risiko nefropati diabetes, yaitu kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Periksakan kadar gula darah dan tekanan darah secara rutin serta ikuti pengobatan yang diberikan oleh dokter.

Source: Freepik 

3.       Hemodialisis

Hemodialisis adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengobati gagal ginjal kronis. Pada kondisi gagal ginjal kronis, ginjal tidak lagi dapat mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh secara efektif. Hemodialisis dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal dengan menggunakan mesin khusus untuk membersihkan darah dari limbah dan kelebihan cairan.

4.       Pemasangan Kateter CAPD

CAPD (Continuous ambulatory peritoneal dialysis) adalah salah satu bentuk dialisis peritoneal yang dilakukan secara berkelanjutan dan pasien dapat melakukannya sendiri di rumah. Prosedur CAPD dilakukan dengan pemasangan kateter melalui dinding perut ke rongga peritoneum.

Cairan dialisis kemudian dimasukkan melalui kateter ke rongga peritoneum, di mana cairan tersebut akan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dengan cara menyerap sisa produk metabolisme dan limbah lainnya dari darah melalui membran peritoneum. Setelah cairan dialisis berada dalam rongga peritoneum selama beberapa jam, pasien akan membuang cairan tersebut melalui kateter yang sama.

5.       Transplantasi Ginjal

Penanganan gagal ginjal kronis dengan transplantasi ginjal merupakan pilihan penanganan yang paling efektif untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak. Transplantasi ginjal dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup penderitanya.

Diagnosis Gagal Ginjal Kronis

Skrining awal dapat membantu dalam deteksi dini gagal ginjal kronis, sehingga penanganan dan pengobatan dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan awal pada bagian-bagian berikut:

  1. Tekanan darah: Pasien dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gagal ginjal kronis. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah dapat membantu dalam skrining awal pasien.
  2. Warna di kelopak bawah mata: Pasien dengan gagal ginjal kronis pada umumnya mengalami anemia yang ditunjukkan dengan pucat pada kelopak bawah mata. Pasalnya, ginjal yang tidak sehat tidak dapat memproduksi hormon erythropoietin yang cukup untuk merangsang pembentukan sel darah merah.
  3. Perubahan jumlah urine dan berat badan: Kondisi berkurangnya jumlah urine dan penurunan berat badan secara signifikan dapat menjadi tanda awal gagal ginjal kronis. Namun, pada pasien yang sudah mengalami penumpukan cairan, justru akan terjadi kenaikan berat badan akibat pembengkakan cairan tersebut.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com.


Download artikel tentang Waspada Diabetes & Hipertensi Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Kronis

]]>
Menjadi Pendonor Ginjal di Indonesia: Syarat dan Prosedur yang Harus Diketahui https://www.lgi.co.id/menjadi-pendonor-ginjal-di-indonesia-syarat-dan-prosedur-yang-harus-diketahui/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=menjadi-pendonor-ginjal-di-indonesia-syarat-dan-prosedur-yang-harus-diketahui Tue, 05 Mar 2024 08:20:36 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=23165 Saat ini prosedur transplantasi ginjal merupakan metode pengobatan terbaik bagi pasien gagal ginjal stadium akhir. Sebab setelah transplantasi, pasien gagal ginjal tidak perlu melakukan cuci darah (hemodialysis) seumur hidup. Namun saat ini jumlah pasien yang menunggu donor jauh melebihi jumlah pendonornya. Meski pasien gagal ginjal bisa mendapatkan kandidat pendonor, tetap saja tidak semua calon pendonor dapat memenuhi kriteria karena banyak syarat donor ginjal yang harus dilalui.

Seseorang yang hendak mendonorkan ginjalnya harus menjalani berbagai proses dan memenuhi persyaratan baik secara medis maupun administratif. Jika Anda membutuhkan informasi mengenai persyaratan donor ginjal yang resmi, Anda perlu membaca artikel ini sampai habis.

Syarat Menjadi Pendonor Ginjal

Seorang calon pendonor harus melalui berbagai tahapan. Tahapan ini ditujukan untuk memastikan kelayakan dari sisi medis dan administratif pendonor. Beberapa kriterianya adalah sebagai berikut.

Source: Freepik

Syarat Medis

  1. Berusia 18-60 tahun
  2. Sehat secara fisik dan mental
  3. Memiliki golongan darah yang sama dengan pasien
  4. Memiliki berat badan normal atau Indeks Massa Tubuh < 30 kg/m2
  5. Tidak merokok
  6. Tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol
  7. Tidak sedang hamil
  8. Tidak menerima transplantasi sebelumnya
  9. Tekanan darah normal
  10. Tidak menyandang diabetes
  11. Tidak menderita kanker dan/atau memiliki riwayat penyakit keganasan
  12. Tidak memiliki penyakit autoimun
  13. Tidak mengalami penyakit pembuluh darah
  14. Tidak mengonsumsi obat-obatan rutin

Kriteria tersebut akan diperiksa melalui pemeriksaan fisik dan penunjang, apabila sudah dinyatakan bisa menjadi pendonor maka calon pendonor dapat mempersiapkan diri ke tahap selanjutnya. 

Source: Freepik

Berikut ini terdapat persiapan donor ginjal yang harus dipenuhi oleh calon pendonor:

  1. Pemeriksaan golongan darah untuk memastikan kesamaan golongan darah antara pendonor dan penerima
  2. Pemeriksaan crossmatch, yaitu mencampurkan sampel darah pendonor dan penerima untuk melihat reaksi kecocokan darah agar tidak ada antibodi yang dapat menyebabkan kegagalan pada transplantasi ginjal
  3. HLA typing untuk melihat kecocokan 
  4. penanda genetik tertentu antara pendonor dan penerima
  5. Pemeriksaan darah lainnya, meliputi fungsi organ dan pemeriksaan serologis
  6. Pemeriksaan urine
  7. Rontgen dada
  8. Pemeriksaan ginjal
  9. EKG
  10. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh

Syarat Administratif

Merujuk peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 38 Tahun 2016, persyaratan administratif untuk mendonorkan organ tubuh adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki surat keterangan sehat
  2. Telah berusia 18 tahun, menyerahkan bukti KTP, kartu keluarga, dan/atau akta kelahiran
  3. Membuat pernyataan tertulis tentang kesediaan pendonor menyumbangkan organ tubuhnya secara sukarela tanpa meminta upah, hadiah, bayaran, atau imbalan dalam bentuk apapun
  4. Memiliki alasan yang kuat dalam menyumbangkan organ tubuhnya kepada penerima secara sukarela
  5. Mendapat persetujuan keluarga yakni suami/istri, anak yang sudah dewasa, orang tua kandung, atau saudara kandung pendonor
  6. Membuat pernyataan persetujuan dan keterangan telah memahami indikasi, kontra indikasi, risiko, prosedur transplantasi organ, panduan hidup pasca transplantasi organ
  7. Membuat pernyataan bahwa tidak ada penjualan organ ataupun perjanjian khusus lain dengan pihak penerima.
Source: Freepik

Risiko bagi Pendonor Ginjal

Beberapa risiko donor ginjal yang mungkin terjadi pada pendonor ketika melakukan prosedur transplantasi antara lain adalah sebagai berikut:

  • Infeksi
  • Kegagalan operasi
  • Kegagalan anestesi
  • Perdarahan

Risiko donor ginjal dalam jangka panjang antara lain adalah kemungkinan terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal ginjal, infeksi, perdarahan dan kematian. Meski demikian, pendonor tidak perlu khawatir karena orang yang mendonorkan ginjalnya dapat hidup sama seperti orang yang memiliki 2 ginjal.

Source: Freepik

Karena itu disarankan setelah melakukan donor ginjal, pendonor harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, pemeriksaan fungsi ginjal dan tekanan darah, serta selalu melangsungkan hidup dengan pola hidup sehat.

Jika pasien gagal ginjal sudah memutuskan untuk mendonorkan organ ginjal, maka pasien dapat menghubungi rumah sakit resmi yang memiliki layanan transplantasi ginjal.

Apakah Ginjal bisa Didonorkan Setelah Meninggal?

Pada dasarnya ada beberapa organ dan jaringan yang dapat didonorkan setelah meninggal yaitu mata, ginjal, paru-paru, jantung, hati, pankreas, serta jaringan tulang, katup jantung dan kulit.

Tentunya organ yang didonorkan harus dalam keadaan sehat dan terhindar dari penyakit infeksi seperti HIV, hepatitis, ebola, toxoplasmosis, juga malaria. Karenanya, seseorang akan diperiksa status kesehatannya secara menyeluruh sebelum ia mendonorkan organ.

Memang, transplantasi ginjal dari pendonor yang sudah meninggal merupakan sebuah alternatif. Namun, di Indonesia donor ginjal dari orang yang telah meninggal belum dapat dilakukan sampai saat ini.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com


Download artikel tentang Menjadi Pendonor Ginjal di Indonesia: Syarat dan Prosedur yang Harus Diketahuies

]]>
Mengenal Varicose Vein Stripping, Prosedur Efektif untuk Mencegah Varises https://www.lgi.co.id/mengenal-varicose-vein-stripping-prosedur-efektif-untuk-mencegah-varises/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mengenal-varicose-vein-stripping-prosedur-efektif-untuk-mencegah-varises Tue, 06 Feb 2024 03:45:43 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=23101 Varicose vein stripping adalah suatu prosedur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit varises atau pembuluh darah vena yang melebar, membesar, dan tampak berkelok-kelok, di mana kondisi ini biasanya terjadi pada kaki atau paha.

Operasi varises ini bertujuan untuk mengembalikan aliran darah normal ke jantung, meringankan gejala penyakit varises, serta membantu mencegah terjadinya penyakit varises kembali. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai varicose vein stripping, mari simak pembahasan berikut sampai tuntas.

Apa itu Varicose Vein Stripping?

Sebelum lebih jauh mengenal apa itu varicose vein stripping, perlu diketahui bahwa varises (varicose) adalah kondisi di mana pembuluh darah vena di kaki atau daerah lain membesar, melebar, berkelok-kelok, bengkak, menonjol, dan telah kehilangan elastisitasnya.

Kondisi ini terjadi ketika katup dalam pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik (lemah atau rusak), sehingga darah tidak dapat mengalir balik ke jantung dan menyebabkan penumpukan darah di pembuluh darah vena. 

Source: Freepik 

Varises dapat menyebabkan gejala seperti kaki terasa nyeri, pegal, sering kram, gatal dengan sensasi seperti terbakar, berat, tampak pembuluh darah berwarna ungu kebiruan yang menonjol, timbul luka di sekitar mata kaki, dan lainnya. 

Meski tidak mengancam nyawa, varises adalah penyakit yang mengganggu penampilan. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan segera yang dapat menghilangkan dan mencegah kembalinya varises pada kakimaupun pada bagian tubuh lain, salah satunya adalah dengan prosedur varicose vein stripping.

Varicose vein stripping adalah prosedur medis yang digunakan untuk menghilangkan varises atau pembuluh darah vena yang melebar, membesar, dan menonjol di bawah lapisan kulit. 

Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah vaskular yang ahli dalam menangani kondisi atau gangguan pada sistem pembuluh darah melalui metode pembedahan.

Berikut ini merupakan beberapa kondisi yang membutuhkan penanganan varicose vein stripping:

  • Nyeri yang persisten, berdenyut, dan konstan pada kaki.
  • Luka pada kulit dan ulkus yang muncul di sekitar area varises akibat peningkatan tekanan pembuluh darah.
  • Pembekuan darah.
  • Perdarahan yang berasal dari vena.

Selain itu, varicose vein stripping juga dapat dipertimbangkan jika penderita penyakit varises merasa terganggu dengan penampilannya.

Persiapan Varicose Vein Stripping

Dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik pada pasien sebelum menjalani prosedur. Tahap persiapan ini penting dilakukan untuk membantu dokter menentukan lokasi katup vena yang tidak berfungsi pada pasien.

Selama pemeriksaan berlangsung, dokter umumnya akan menggunakan perangkat ultrasound (USG) untuk memeriksa pembuluh darah dan katupnya secara lebih detail. 

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan dengan USG dupleks untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi pembuluh darah dan pergerakan aliran darah melalui pembuluh darah arteri dan vena.

Source: Freepik 

Selain tujuan tersebut, pemeriksaan USG dupleks ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya gumpalan darah (trombosis) di dalam pembuluh darah.

Sebelum menjalani prosedur, penderita wajib memberitahukan kepada dokter terkait obat-obatan yang sedang dikonsumsi, terutama jika terdapat riwayat penggunaan obat pengencer darah. Selain itu, informasikan juga apabila penderita sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.

Pasien juga harus ditemani seseorang atau anggota keluarga yang dapat mengantarkannya pulang setelah prosedur selesai. Pasalnya, prosedur pembedahan stripping vena varises sering kali dilakukan di bawah anestesi umum (bius total), yang dapat membuat pasien mengantuk dan tidak dapat mengemudi selama beberapa jam setelah prosedur.

Prosedur Varicose Vein Stripping

Dalam prosedur stripping vena varises, dokter umumnya akan melakukan beberapa langkah berikut:

Source: Freepik 

1.     Pemberian Anestesi

Sebelum memulai prosedur, dokter akan memberikan anestesi umum (bius total) kepada pasien agar tidak merasakan sakit dan tertidur selama prosedur berlangsung.

2.     Pengangkatan Pembuluh Darah Vena Utama

Dokter akan membuat sayatan kecil di kulit untuk mengakses pembuluh darah vena utama yang terkena varises. USG akan digunakan untuk memandu pencarian lokasi pembuluh darah tersebut.

3.     Stripping Vena

Setelah akses ke pembuluh darah vena utama diperoleh, dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut strippers atau pincers untuk mengikat vena tersebut dengan benang atau tali khusus. Kemudian dokter akan menarik vena keluar melalui sayatan yang sudah dibuat. Dokter juga dapat mengangkat atau menghilangkan cabang-cabang vena varises yang bercabang dari vena utama jika diperlukan.

4.     Penutupan Sayatan

Setelah semua langkah prosedur selesai, sayatan pada kulit akan ditutup dengan jahitan atau perekat kulit.

Source: Freepik 

Perawatan Pascaprosedur Varicose Vein Stripping

Pasien akan diberikan instruksi tentang perawatan pascaoperasi, seperti perawatan luka dan pemakaian stocking kompresi. Pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu, dan dokter akan memberikan panduan tentang aktivitas apa saja yang boleh dilakukan selama masa pemulihan.

Biasanya diperlukan waktu 2–4 minggu untuk sepenuhnya pulih dari prosedur. Namun, waktu pemulihan tentunya akan tergantung pada kondisi kesehatan pasien serta lokasi dan seberapa banyak pembuluh darah vena yang diangkat.

Dokter pun akan meresepkan obat pereda nyeri untuk membantu mengatasi rasa nyeri atau tidak nyaman pada pasien. 

Pasien disarankan untuk tidak beraktivitas berat selama 3–4 hari pertama setelah operasi.

Selama masa pemulihan, penting untuk menjaga posisi kaki tetap tinggi saat duduk atau berbaring, misalnya dengan menggunakan tumpukan bantal sebagai pengganjal kaki.

Risiko Komplikasi

Varicose vein stripping merupakan prosedur yang memiliki risiko komplikasi rendah. Namun, ada pula beberapa komplikasi yang harus diwaspadai, seperti:

Source: Freepik 
  • Reaksi alergi terhadap obat-obatan anestesi.
  • Gumpalan darah di kaki.
  • Infeksi di lokasi sayatan.
  • Iritasi pada saraf di dekat pembuluh darah vena yang diangkat, yang dapat menyebabkan mati rasa atau nyeri.
  • Jaringan parut di lokasi sayatan.

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah varises. Cara mencegah varises ini meliputi rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, menghindari posisi duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, dan memakai sepatu yang nyaman dipakai.

Demikianlah pembahasan seputar pengobatan Varises. Sebelum melakukan metode pengobatan Varicose Vein Stripping, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan diagnosa serta penanganan yang tepat. 

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com.


Download artikel tentang “Mengenal Varicose Vein Stripping, Prosedur Efektif untuk Mencegah Varises

]]>
LGI Meluncurkan Inovasi Digital Terbaru Untuk Nasabah Asuransi Kesehatan: LGI EAP dan OP365 https://www.lgi.co.id/lgi-meluncurkan-inovasi-digital-terbaru-untuk-nasabah-asuransi-kesehatan-lgi-eap-dan-op365/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lgi-meluncurkan-inovasi-digital-terbaru-untuk-nasabah-asuransi-kesehatan-lgi-eap-dan-op365 Wed, 24 Jan 2024 02:59:17 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=23069 Jakarta, 24 Januari 2024 – LGI kembali melakukan inovasi pada layanan asuransi kesehatan miliknya dengan menambahkan fitur layanan digital baru melalui aplikasi eBenefit Health. Direktur LGI, Gilbert Naibaho, menyatakan bahwa ini salah satu wujud komitmen LGI untuk terus melakukan inovasi digital demi meningkatkan Customer Experience yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Ekosistem digital yang dikembangkan sejauh ini terbuktiberdampak positif pada pertumbuhan bisnis di tengah pasar yang dinamis, dan juga sejalan dengan kultur inovasi dari kantor pusat Hanwha di Seoul. Di awal tahun 2024 ini, LGI meluncurkan dua fitur digital terbaru pada aplikasi eBenefit Health, yaitu LGI EAP (Employee Assistance Program) yang merupakan layanan kesehatan mental yangberkolaborasi dengan Naluri.Life, dan OP365 yang merupakan layanan telemedisin 24 jam dengan batasan jumlah konsultasi sampai 365 kali dalam setahun yang berkolaborasi dengan Good Doctor. 

LGI EAP: Penunjang Kesehatan Mental dari HP-mu

Menurut data survei Ipsos Global tahun 2023 yang berjudul Health Service Monitor 2023 diketahui bahwa kesehatan mental dipandang sebagai permasalahan kesehatan terbesar, khususnya di antara generasi Z dan milenial. Di Indonesia sendiri, sekitar 38% penduduknya memandang bahwa kesehatan mental menjadi permasalahan kesehatan terbesar yang dihadapi saat ini. Lebih jauh, 27% penduduk Indonesia juga menyatakan bahwa stres menjadi salah satu isu yang berdampak pada kesehatan.

Melihat situasi ini, LGI menggandeng Naluri.Life, sebagai leader di bidang kesehatan mental di Indonesia, untuk menjadi mitra eksklusif pada fitur EAP. Dengan komitmen untuk menyediakan dukungan kesehatan mental yang fleksibel dan mudah diakses, fitur terbaru ini menawarkan beberapa layanan unggulan diantaranya digital coaching pendampingan kesehatan mental dalam bentuk konsultasi chat, layanan careline 24/7 untuk bantuan darurat terkait kesehatan mental, Analisa Tingkat stress DASS-21, dan modul pembelajaran interaktif untuk pengembangan diri.

Terkait kerjasama tersebut, dr. Hafidz Alhadi sebagai country lead dari Naluri.life di Indonesia menyatakan “Kemitraan kami dengan Asuransi LGI untuk menyediakan layanan kesehatan mental didasarkan pada visi bersama untuk memberikan akses yang lebih luas dan solusi yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. LGI dikenal karena komitmen mereka terhadap kesejahteraan pelanggan dan inovasi dalam menyediakan layanan asuransi yang menyeluruh. Kombinasi antara keahlian LGI dalam industri asuransi dan keunggulan Naluri.Life dalam mendukung kesehatan mental memberikan fondasi yang kuat untuk menghadirkan layanan yang dapat diandalkan, mudah diakses, dan berorientasi pada solusi bagi peserta asuransi LGI.”

Melalui fitur baru EAP diharapkan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya peserta asuransi LGI, akan mendapatkan akses yang lebih baik dan terarah dalam menjaga kesehatan mental mereka, membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih sehat, bahagia, dan produktif.

OP365: Akses Rawat Jalan Online 365 Kali dalam Setahun

Selain EAP, LGI juga memperkenalkan fitur OP365. Mengusung konsep berlangganan, pelanggan dengan manfaat OP365 dapat melakukan telekonsultasi secara online dengan dokter profesional sebanyak 365 kali dalam setahundan layanan tersedia 24 jam. Selain itu, pelanggan juga mendapatkan obat-obatan sesuai resep dokter yang dikirim ke alamat pelanggan. Dalam menyediakan fitur OP365, LGI menggandeng Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) sebagai mitra. 

Fitur OP365 sendiri bukanlah kerja sama yang pertama kali dilakukan oleh LGI dengan Good Doctor. Sejak lama, LGI telah menjalin kemitraan dengan Good Doctor. Kesamaan visi untuk selalu memberikan layanan kesehatan berkualitas yang praktis dan mudah diakses, mendorong kerja sama LGI dengan Good Doctor pada fitur baru OP365 ini. Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana, mengatakan, “Kami mendukung upaya LGI yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan kesehatan berkualitas kepada para pelanggan mereka. Kami yakin dengan layanan telemedisin Good Doctor yang prima, tujuan LGI melalui OP365 dapat tercapai sekaligus membuktikan bahwa teknologi kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan gaya hidup masa kini.”

Tentang PT Lippo General Insurance Tbk (LGI)

LGI adalah Perusahaan Asuransi Umum yang telah beroperasi selama 40 tahun, melayani pelanggan di skala perorangan dan perusahaan, dengan berbagai solusi asuransi inovatif untuk Asuransi Kesehatan, Properti, Kendaraan Bermotor, Pengangkutan, Rekayasa, Tanggung Gugat, dan Kecelakaan Diri. LGI mendukung digitalisasi keuangan dengan adanya aplikasi eBenefit Health dan eBenefit General, serta telah memenuhi standar mutu ISO 9001:2015 Operation of – Health Services dan ISO 27001:2013 Information Security Management System of Internal Data Center Infrastructure Operations. LGI diakui sebagai perusahaan asuransi terpercaya dengan perkembangan aset mencapai lebih dari Rp2.9+triliun dan rasio pencapaian solvabilitas/Risk Based Capital (RBC) sebesar 180+% pada akhir tahun 2022, jauh melampaui persyaratan yang ditetapkan pemerintah yakni minimal 120%. Tak hanya itu, LGI telah menerima penghargaan dari Media Asuransi, SWA dan Business Digest, dan sebagainya. LGI juga menjadi bagian dari perusahaan global asal Korea Selatan, Hanwha.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Mengenali Penyakit Autoimun: Saat Tubuh Menyerang Diri Sendiri https://www.lgi.co.id/mengenali-penyakit-autoimun-saat-tubuh-menyerang-diri-sendiri/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mengenali-penyakit-autoimun-saat-tubuh-menyerang-diri-sendiri Wed, 10 Jan 2024 15:20:58 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=23038 Beberapa dari kita tentu pernah mendengar istilah penyakit autoimun. Namun, mungkin karena kita tidak mengenal secara langsung orang dengan penyakit tersebut dan penyakit tersebut merupakan penyakit yang cukup langka, kita tidak tahu tentang penyakit ini. Apakah sebenarnya penyakit autoimun itu? Mari simak pembahasan mengenai penyakit autoimun pada artikel berikut. 

Definisi

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan penyakit justru menyerang tubuh. 

Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang normalnya berfungsi untuk melawan bakteri, virus, jamur, dan benda asing lainnya, tidak bisa membedakan sel tubuh dan benda asing sehingga menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. 

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab dari penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. Akan tetapi bukti-bukti dari penelitian menunjukkan bahwa interaksi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan penyakit ini. Faktor genetik dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang penyakit autoimun.2,3

Faktor lingkungan seperti infeksi (termasuk COVID-19) dan paparan bahan kimia juga dapat memicu atau memperburuk reaksi autoimun pada individu yang rentan.2,3

Risiko untuk terserang penyakit autoimun meningkat pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan autoimun. Selain itu, perempuan dilaporkan lebih sering terkena penyakit autoimun dibandingkan dengan laki-laki.4

Source: Freepik

Jenis Penyakit Autoimun

Ada banyak jenis penyakit autoimun yang telah teridentifikasi. Penyakit autoimun dapat melibatkan organ tubuh yang berbeda antara satu penyakit dengan penyakit lainnya dan memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis penyakit autoimun:5

  • Lupus (Systemic Lupus Erythematosus): merupakan penyakit autoimun sistemik yang dapat mempengaruhi berbagai organ, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan sistem saraf. 
  • Rheumatoid arthritis: penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menyebabkan nyeri, bengkak, dan keterbatasan gerakan. 
  • Penyakit celiac: kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang usus kecil saat seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. 
  • Penyakit ini menyebabkan berbagai gejala seperti diare, penurunan berat badan, anemia, kelemahan. 
  • Multiple sclerosis: penyakit autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan masalah neurologis seperti kesulitan berjalan dan gangguan koordinasi. 
  • Diabetes tipe 1: terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya tubuh mengalami kekurangan hormon insulin dan gangguan metabolisme glukosa.
  • Myasthenia gravis: sistem kekebalan tubuh menyerang neuromuscular junction, yaitu bagian yang menghubungkan saraf dengan otot. Oleh karena hubungan antara saraf dan otot terganggu, maka dapat timbul kelemahan otot hingga kelumpuhan. Kelemahan otot dapat melibatkan otot pernapasan sehingga membuat pasien sulit atau tidak bisa bernapas. 
  • Inflammatory Bowel Disease: penyakit autoimun yang menyerang saluran cerna. Meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.  Terjadi peradangan pada saluran cerna yang menyebabkan diare berkepanjangan dan gangguan penyerapan nutrisi. 
  • Autoimmune hemolytic anemia (AIHA): kondisi ketika antibodi menyerang sel darah merah, sehingga sel darah merah mengalami lisis atau pecah. 
  • Vitiligo: kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel melanosit pada kulit yang memproduksi pigmen atau warna kulit. Oleh karena itu, pada vitiligo terjadi depigmentasi/ perubahan warna kulit.

Gejala 

Gejala dari penyakit autoimun sangat bervariasi, tergantung pada jenis autoimun dan organ tubuh yang terlibat. Akan tetapi, pada banyak kasus, dapat timbul gejala tidak spesifik yang terkait dengan peradangan yang disebut sebagai gejala konstitusional. 

Source: Freepik

Gejala tersebut meliputi namun tidak terbatas kepada:6,7  

  • Kelelahan yang berlebihan dan berkepanjangan
  • Nyeri sendi dan otot
  • Ruam kulit
  • Penurunan berat badan yang drastis 
  • Demam berkepanjangan

Diagnosis Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun seringkali sulit untuk didiagnosis, terutama pada tahap awal penyakit karena gejalanya yang tidak spesifik dan menyerupai gejala penyakit lain. Oleh karena itu, kondisi ini memerlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan autoantibodi. Metode diagnosis tergantung pada masing-masing kondisi, namun secara umum dapat mencakup:8

  • Pemeriksaan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan parameter darah
  • Pemeriksaan autoantibodi
  • Pemeriksaan pencitraan atau radiologi

Komplikasi Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun, tergantung pada jenisnya, dapat menyebabkan komplikasi serius berupa:5

Source: Freepik
  • Penurunan kualitas hidup
  • Gangguan produktivitas
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Kelumpuhan
  • Deformitas sendi (kelainan bentuk sendi)
  • Kerusakan organ, seperti hati atau ginjal
  • Kerusakan saraf
  • Kematian

Pengobatan Autoimun

Pengobatan penyakit autoimun bertujuan untuk mengendalikan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan mengurangi peradangan yang terjadi. Pendekatan pengobatan dapat meliputi penggunaan obat-obatan, rehabilitasi medik, perubahan gaya hidup, dan pengendalian stress.

Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun antara lain adalah obat antiinflamasi atau antiradang dan obat imunosupresan (obat untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh).

Rehabilitasi medik seperti fisioterapi dapat membantu mengurangi nyeri. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti mengadopsi pola makan sehat, olahraga teratur, mengelola stres, dan istirahat yang cukup juga berkontribusi pada manajemen penyakit autoimun.9,10

Daftar Pustaka

  1. Rosenblum MD,        Remedios KA,      Abbas AK.     Mechanisms of human autoimmunity. J Clin Invest. 2015;125(6): 2228-2233. doi: 10. 1172/JCI78088
  2. Pisetsky DS. Pathogenesis of autoimmune disease. Nat Rev Nephrol. Published online May 10, 2023:1-16. doi:10.1038/s41581-023-00720-1
  3. Yazdanpanah N, Rezaei N. Autoimmune complications of COVID-19. J Med Virol. 2022;94(1):54-62. doi:10.1002/jmv.27292
  4. Angum F, Khan T, Kaler J, Siddiqui L, Hussain A. The Prevalence of Autoimmune Disorders in Women: A Narrative Review. Cureus. 12(5):e8094. doi:10.7759/cureus.8094
  5. Kasper D, Fauci A, Hauser S, Longo D, Jameson J, Loscalzo J. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 22e. Mcgraw-hill New York, NY, USA:; 2022.
  6. Orbai AM. What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease? What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease? Published July 22, 2022.  Accessed June 14, 2023. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/what-are-common-symptoms-of-autoimmune-diseas
  7. Medline. Autoimmune Diseases. Autoimmune Diseases. Accessed June 14, 2023. https://medlineplus.gov/autoimmunediseases.html
  8. Chauhan R, Raina V, Nandi SP. Prevalence of Autoimmune Diseases and Its Challenges in Diagnosis. Crit Rev Immunol. 2019;39(3):189-201. doi:10.1615/CritRevImmunol.2019031798
  9. Jung SM, Kim WU. Targeted Immunotherapy for Autoimmune Disease. Immune Netw. 2022;22(1):e9. doi:10.4110/in.2022.22.e9
  10. Chandrashekara S. The treatment strategies of autoimmune disease may need a different approach from conventional protocol: A review. Indian J Pharmacol. 2012;44(6):665-671. doi:10.4103/0253-7613.103235

Download artikel tentang “Mengenali Penyakit Autoimun: Saat Tubuh Menyerang Diri Sendiri

]]>
Mengenal Mycoplasma pneumoniae: Penyebab di Balik Lonjakan Kasus Pneumonia Misterius https://www.lgi.co.id/mengenal-mycoplasma-pneumoniae-penyebab-di-balik-lonjakan-kasus-pneumonia-misterius/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mengenal-mycoplasma-pneumoniae-penyebab-di-balik-lonjakan-kasus-pneumonia-misterius Mon, 11 Dec 2023 09:00:04 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=22976 Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan oleh berita mengenai lonjakan kasus pneumonia yang terjadi di berbagai negara. Pasalnya, berbagai media menyebutkan kasus tersebut sebagai pneumonia misterius, yang ternyata disebabkan oleh organisme bernama Mycoplasma pneumoniae.1 Bahkan, beberapa kasus dilaporkan telah terjadi di Indonesia.2

Namun, sebenarnya apakah organisme Mycoplasma pneumoniae itu? Mengapa penyakitnya disebut sebagai penyakit misterius? Bagaimana kita menghadapinya? Yuk, kenali lebih dalam mengenai penyakit ini. 

Penyakit Misterius

Berbagai media massa melaporkan terdapat lonjakan kasus pneumonia misterius.1 Banyak masyarakat yang resah mengenai munculnya wabah penyakit baru dengan skala besar seperti halnya COVID-19. 

Namun, berdasarkan hasil investigasi, penyakit yang disebut “misterius” tersebut bukanlah penyakit baru. Dilaporkan bahwa penyebab lonjakan kasus pneumonia tersebut adalah influenza dan beberapa virus, berbagai bakteri, dan Mycoplasma pneumoniae.3

Apa itu Mycoplasma pneumoniae?

Mycoplasma pneumoniae adalah suatu jenis bakteri yang memiliki ukuran paling kecil apabila dibandingkan dengan bakteri lainnya.4

Mungkin banyak di antara kita yang tidak familiar dengan organisme ini. Namun, di dalam dunia medis, Mycoplasma pneumoniae telah lama diketahui sebagai bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan; baik infeksi saluran napas atas (ISPA) maupun infeksi saluran napas bawah, termasuk pneumonia.5


Salah satu alasan kita tidak familiar dengan bakteri ini mungkin adalah karena penyakit yang ditimbulkan jarang terdiagnosis. Gejala yang relatif ringan, miripnya gejala dengan penyakit-penyakit lain, dan tidak tersedianya alat tes diagnostik berkontribusi terhadap jarangnya penyakit ini terdiagnosis, terlebih lagi didengar oleh masyarakat.6

Penularan penyakit

Mycoplasma pneumoniae ditularkan melalui droplet, yaitu percikan cairan yang terjadi ketika seseorang berbicara, bersin, atau batuk.7 Bakteri ini dapat menginfeksi semua usia, namun infeksi lebih sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun.8

Apa saja kah gejala yang dapat muncul?

Mycoplasma pneumoniae dapat menyerang saluran napas atas, saluran napas bawah, atau keduanya. Oleh karena itu, gejala yang muncul dapat bervariasi. Variasi dari gejala yang timbul terutama dipengaruhi oleh usia dari penderita. Umumnya penyakit dan gejala yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:7–10

  • Usia < 5 tahun: 
    Penyakit umumnya muncul sebagai ISPA, dengan gejala radang tengorokan dan pilek. 
  • Usia 5-15 tahun:
    Dapat timbul penyakit yang lebih berat seperti bronkitis dan pneumonia. Gejala dari penyakit bronkitis adalah batuk kering yang dapat disertai dengan demam ringan (< 37,8° C). Sementara itu, gejala dari pneumonia oleh sebab Mycoplasma umumnya berupa demam, batuk, lemas, nyeri kepala, dan nyeri otot. 
  • Usia >15 tahun:
    Gejala umumnya bersifat lebih ringan seperti batuk pilek dan dapat juga bersifat asimtomatis (tidak bergejala). 

Perbedaan dengan pneumonia secara umum

Pneumonia oleh sebab infeksi Mycoplasma pneumoniae memiliki gejala yang berbeda dari pneumonia pada umumnya (pneumonia tipikal) yang disebabkan oleh bakteri lain atau virus. Maka dari itu, penyakit ini sering disebut sebagai pneumonia atipikal. Perbedaannya adalah sebagai berikut:7–10

  • Pneumonia tipikal:
    Gejala timbul secara cepat dan parah, pasien mengalami demam tinggi, menggigil, batuk berdahak, sesak napas, dan seringkali tidak dapat beraktivitas.
  • Pneumonia atipikal:
    Gejala timbul dan berkembang secara lambat. Demam umumnya tidak tinggi dan tidak terdapat menggigil, batuk umumnya kering tanpa dahak. Sesak napas jarang timbul, bahkan seringkali pasien masih dapat beraktivitas secara biasa. Oleh karena itu, penyakit ini sering disebut sebagai “walking pneumonia”. 

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit ini?

Meskipun sebagian besar kasus tidak memberikan gejala berat, kita harus tetap waspada terhadap penularan penyakit ini. Apalagi penyakit ini dikenal dapat menyebar meskipun penderita tidak mengalami gejala. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah infeksi Mycoplasma pneumoniae:8,11,12

  1. Menggunakan masker 
  2. Menerapkan etika batuk dan bersin ketika sedang tidak menggunakan masker: 
    • Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin.
    • Buang tissue ke tempat sampah setelah digunakan.
    • Apabila tidak tersedia tissue, tutup hidung dan mulut menggunakan lengan atas atau siku, bukan menggunakan tangan. 
  3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak terdapat sabun dan air mengalir, dapat menggunakan hand sanitizer sebagai alternatif. Cuci tangan dilakukan pada situasi berikut:
    • Sebelum dan setelah menyiapkan makanan
    • Sebelum makan
    • Setelah batuk atau bersin
    • Setelah menggunakan toilet
    • Setelah memegang fasilitas umum (lift, pintu, railing atau pegangan tangga, dan lain-lain). 

Penanganan Penyakit

Penyakit infeksi Mycoplasma pneumoniae umumnya ditangani dengan kombinasi pengobatan terkait gejala dan pemberian antibiotik. Pengobatan terkait gejala adalah pengobatan untuk gejala yang dirasakan seperti obat penurun panas untuk demam, obat pilek untuk gejala pilek, dan obat batuk untuk gejala batuk.7,8,10

Adapun, kita harus tahu bahwa beberapa obat terutama antibiotik, hanya boleh dikonsumsi jika diresepkan oleh dokter. Alasannya adalah demi keamanan kita, khususnya antibiotik, yang selain dapat menimbulkan efek samping juga dapat menimbulkan resistensi bakteri jika digunakan secara tidak tepat.8

Segera periksa ke dokter apabila terdapat salah satu dari gejala berikut:13-15

  1. Demam tinggi (> 39 °C)
  2. Sesak napas
  3. Batuk dengan dahak darah
  4. Nyeri tajam pada dada yang dirasakan memberat dengan bernapas
  5. Penurunan kesadaran (dinilai oleh orang lain)
  6. Batuk disertai demam yang tidak membaik dalam jangka waktu 5 hari

Daftar Pustaka

  • Goodman B, CNN. What to know about Mycoplasma, the bacteria behind recent spikes in pneumonia cases in Ohio and overseas. CNN. Published December 1, 2023. Accessed December 6, 2023. 
  • Dinkes Sebut Ada Laporan Mycoplasma pada Anak di Jakarta. Accessed December 6, 2023. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231204031724-255-1032363/dinkes-sebut-ada-laporan-mycoplasma-pada-anak-di-jakarta
  • Could China’s Child Pneumonia Outbreak Spread? All You Need to Know. TIME. Published November 24, 2023. Accessed December 6, 2023. https://time.com/6339380/china-children-pneumonia-outbreak-what-to-know/
  • Benedetti F, Curreli S, Zella D. Mycoplasmas–Host Interaction: Mechanisms of Inflammation and Association with Cellular Transformation. Microorganisms. 2020;8(9):1351. doi:10.3390/microorganisms8091351
  • Conroy G. What’s behind China’s mysterious wave of childhood pneumonia? Nature. Published online November 27, 2023. doi:10.1038/d41586-023-03732-w
  • Bajantri B, Venkatram S, Diaz-Fuentes G. Mycoplasma pneumoniae: A Potentially Severe Infection. J Clin Med Res. 2018;10(7):535-544. doi:10.14740/jocmr3421w
  • Abdulhadi B, Kiel J. Mycoplasma Pneumonia. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. Accessed December 6, 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430780/
  • Bennett JE, Dolin R, Blaser MJ. Principles and Practice of Infectious Diseases. NinthEdition. W.B. Saunders; 2019. doi:10.1016/B978-1-4557-4801-3.00329-5
  • Acute Bronchitis. American Academy of Family Physician. Accessed December 6, 2023. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/1001/p560.html
  • Kashyap S, Sarkar M. Mycoplasma pneumonia: Clinical features and management. Lung India Off Organ Indian Chest Soc. 2010;27(2):75-85. doi:10.4103/0970-2113.63611
  • Mycoplasma pneumoniae Prevention | CDC. Published August 25, 2022. Accessed December 7, 2023. https://www.cdc.gov/pneumonia/atypical/mycoplasma/about/prevention.html
  • When and How to Wash Your Hands | Handwashing | CDC. Published April 13, 2023. Accessed December 7, 2023. https://www.cdc.gov/handwashing/when-how-handwashing.html
  • Glashan E, Mahmoud SH. Cough. Patient Assessment in Clinical Pharmacy. 2018 Dec 28:67–78. doi: 10.1007/978-3-030-11775-7_5. 
  • Balli S, Shumway KR, Sharan S. Physiology, Fever. [Updated 2023 Sep 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562334/

Pneumonia symptoms: 5 red flag signs of the deadly disease in China. The Times of India. Accessed December 8, 2023. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/pneumonia-symptoms-5-red-flag-signs-of-the-deadly-disease-in-china/photostory/105628158.cms?picid=105629218


Download artikel tentang “Mengenal Mycoplasma pneumoniae: Penyebab di Balik Lonjakan Kasus Pneumonia Misteriushnya?“

]]>
PT Lippo General Insurance Tbk Menerima Penghargaan “Premium Indonesia Public Company” pada Entrepreneurial Marketing Award 2023 https://www.lgi.co.id/pt-lippo-general-insurance-tbk-menerima-penghargaan-premium-indonesia-public-company-pada-entrepreneurial-marketing-award-2023/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pt-lippo-general-insurance-tbk-menerima-penghargaan-premium-indonesia-public-company-pada-entrepreneurial-marketing-award-2023 Mon, 11 Dec 2023 08:41:04 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=22970 Jakarta, 7 Desember 2023 – PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) menerima penghargaan “Premium Indonesia Public Company” pada Kategori Asuransi di Entrepreneurial Marketing Award 2023. Penghargaan ini diberikan dalam acara Markplus Conference 2024 yang diadakan di Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place.

Penilaian dilakukan berdasarkan penelitian akan persepsi investor terhadap 36 kategori perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Investor menilai secara aspek CI-EL dan PI-PM (Creativity, Innovation, Entrepreneurship, Leadership, Productivity, Improvement, Professionalism, Management) sebagai dasar komunikasi investor relationdan corporate communication.

Pencapaian ini berhasil diraih berkat dukungan mitra bisnis, nasabah, dan segenap staff. Sebuah momen kebanggaan dan sekaligus menjadi motivasi LGI untuk terus meningkatkan performa dan layanan asuransinya.


[Marketing Communication LGI]

]]>
PT Lippo General Insurance Tbk Raih Penghargaan MAIPARK Award 2023 https://www.lgi.co.id/pt-lippo-general-insurance-tbk-raih-penghargaan-maipark-award-2023/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pt-lippo-general-insurance-tbk-raih-penghargaan-maipark-award-2023 Fri, 01 Dec 2023 08:12:59 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=22942 Jakarta, 28 November 2023 – PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) meraih penghargaan sebagai Cedant Terbaik 2023 Kategori Modal > Rp500 Miliar hingga Rp1 Triliun pada MAIPARK Award di Java Ballroom, The Westin Jakarta.

MAIPARK Award 2023 merupakan bentuk apresiasi untuk perusahaan asuransi umum yang memberikan sesi premi gempa bumi terbesar dari segi nilai premi yang disesikan di setiap kategorinya.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas pencapaian ini. Kiranya dapat menjadi dorongan bagi LGI untuk terus memberikan layanan terbaik dan inovasi terdepan.

[Marketing Communication LGI]


]]>
PT Lippo General Insurance Tbk Tanda Tangani Perjanjian Host to Host (H2) – RIU Connect dengan Indonesia Re https://www.lgi.co.id/pt-lippo-general-insurance-tbk-kembali-tanda-tangan-perjanjian-host-to-host-h2-riu-connect/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pt-lippo-general-insurance-tbk-kembali-tanda-tangan-perjanjian-host-to-host-h2-riu-connect Fri, 01 Dec 2023 07:51:08 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=22937 Jakarta, 28 November 2023 – LGI menandatangani perjanjian kerja sama program Host to Host (H2H) – RIU Connect dengan PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re). Penandatanganan ini dihadiri oleh Bapak Gilbert D. Naibaho (Direktur) dan pihak Indonesia Re Beatrix Santi Anugrah (Direktur Pengembangan & Teknologi Informasi) serta Delil Khairat, (Direktur Teknik Operasi)

Program Host to Host (H2H) – RIU Connect merupakan bentuk komitmen peningkatan inovasi digitalisasi melalui H2H – RIU Connect, platform pusat kegiatan asuransi dan reasuransi digital dalam bentuk portal yang bisa diakses di website Indonesia Re.

Kiranya program ini dapat meningkatkan efisiensi serta memperkuat proses bisnis, membangun kepercayaan dengan mitra perusahaan, dan membentuk industri Asuransi yang lebih baik dan transparan di masa yang akan datang.

[Marketing Communication LGI]


]]>
Long Covid: Apakah Benar Ada atau Hanya Sugesti? https://www.lgi.co.id/long-covid-apakah-benar-ada-atau-hanya-sugesti/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=long-covid-apakah-benar-ada-atau-hanya-sugesti Tue, 07 Nov 2023 02:07:21 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=22812 “Covid lagi… Covid lagi… Memangnya masih ada?”  

Tunggu dulu… Siapa di antara kita yang tidak pernah kena Covid? Sepertinya hampir semuanya pernah mengalami setidaknya S1 ya… Nah, buat yang sudah sarjana Covid kedua dan ketiga kalinya, bagaimana kabarnya? Apakah masih mengalami keluhan-keluhan seperti cepat capek, napas sesak, atau sulit konsentrasi? 

Pasti ada juga di antara kita yang suka bertanya-tanya, sebenarnya istilah Long Covid itu benar-benar ada secara medis, atau hanya sugesti karena kita sering mendengarnya?  

Definisi

Ternyata, kondisi Long Covid ini benar-benar ada dan bukan hanya sekadar sugesti atau mitos ya, Sahabat. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa orang-orang yang pernah terinfeksi virus Covid-19 memang bisa mengalami Long Covid atau juga dikenal sebagai Post-Covid Conditions (PCC). Kondisi ini didefinisikan sebagai tanda-tanda, gejala, maupun kondisi dalam tubuh yang terus berlanjut setelah kita terinfeksi Covid ataupun yang terjadi setelahnya.1

Gejala

Long Covid dapat bertahan dalam hitungan minggu, bulan dan bahkan tahun. Biasanya dialami oleh orang-orang dengan kondisi infeksi COVID-19 yang cukup parah, punya penyakit penyerta, dan tidak divaksin.1Namun hal ini tetap bisa terjadi pada siapa saja yang pernah terkena Covid. Kondisi yang dialami juga cukup beragam, meliputi:1

  • Gejala-gejala umum seperti pusing dan mudah lelah, ataupun demam. 
  • Gejala yang terjadi pada area pernapasan dan jantung seperti sulit bernapas atau sesak, batuk, sakit dada dan jantung berdetak cepat.  
  • Gejala pada saraf meliputi kesulitan berpikir dan berkonsentrasi, sakit kepala, sulit tidur, pusing ketika berdiri cepat, perubahan pada kemampuan merasa dan mencium bau, serta kecemasan dan depresi. 
  • Gejala pencernaan berupa diare dan sakit perut, serta gejala-gejala lainnya seperti rasa sakit atau linu pada tubuh dan otot, gatal-gatal, hingga perubahan pada siklus menstruasi. 

Covid dan Pneumonia

Pada prinsipnya, long-covid memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi jantung, ginjal, kulit, otak dan juga paru-paru.1 Pada prinsipnya, Covid-19 adalah penyakit yang menyerang langsung area pernapasan manusia, termasuk paru-paru kita.2 Infeksi Covid-19 juga berpotensi menyebabkan komplikasi penyakit lainnya pada paru-paru, seperti Pneumonia.3

Covid-19 dan Pneumonia seringkali dideskripsikan sebagai penyakit yang sama dalam tingkat keparahan yang berbeda. Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV, dan Covid Pneumonia merupakan komplikasi Covid-19.4

Selain virus, ada juga penyakit Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ataupun jamur, dan sebanyak 20%-25% kasus Pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.5 Bakteri ini menjadi penyebab koinfeksi paling umum selama masa pandemi Covid-19, dan sebanyak setengah kasus kematian akibat Covid pada masa pandemi disebabkan oleh koinfeksi dengan bakteri tersebut.6

Sama halnya dengan Covid, Pneumonia juga disebarkan oleh cairan saat batuk atau bersin. Gejala yang dirasakan penderita meliputi batuk, sesak napas, sakit di dada,dan demam. Meskipun gejalanya mirip seperti penyakit batuk, tetapi penyakit ini bisa menyebabkan kematian, terutama bagi orang-orang yang sudah memiliki kondisi penyakit bawaan.7

Sama halnya seperti Covid yang telah merenggut nyawa banyak orang, Pneumonia pun dapat menyebabkan kematian. Bahkan data di tahun 2019 menunjukkan bahwa sebanyak 2,5 juta orang meninggal di dunia akibat Pneumonia.8

Mungkin Sahabat sempat mendengar, Michael Gambon, aktor pemeran Dumbledore dalam film Harry Potter belum lama ini meninggal dunia karena Pneumonia.9 Di Indonesia, penyakit ini juga telah merenggut nyawa beberapa sosok yang mungkin kita kenal, seperti aktris senior Farida Pasha, dan Jane Shalimar yang mengalami Pneumonia berat spesifik Covid-19 akut high-risk.10 So, penyakit ini benar-benar tidak bisa disepelekan ya, Sahabat! Karena bisa menyebabkan kematian. 

Pencegahan

Namun tenang saja, baik Covid maupun Pneumonia bisa dicegah kok, salah satunya dengan melakukan vaksinasi. Untuk mencegah terjadinya Pneumonia, baik CDC11 dan PAPDI12 merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi Pneumonia. 

Apalagi dengan kondisi polusi saat ini. Bahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa 24-34 persen penyebab penyakit Pneumonia dan ISPA disebabkan oleh polusi udara.13

Adakah dari Sahabat yang takut disuntik? Tenang saja, khusus bagi orang dewasa, dosisnya hanya satu kali untuk seumur hidup. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, vaksin PCV sendiri terbilang aman untuk orang dewasa. Vaksin ini sangat jarang menunjukkan efek samping atau Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).14 Jadi, tidak perlu khawatir dan jangan menunda lagi. Yuk, kita lindungi diri dan keluarga kita melalui vaksinasi! Paru-paru kita hanya sepasang, mari jaga bersama harta yang tak terganti ini. 

Daftar Pustaka

  1. Centers for Disease Control and Prevention. Post-COVID Conditions. Centers for Disease Control and Prevention. Published July 20, 2023. Accessed November 1, 2023. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/long-term-effects/index.html
  2. Bernstein S. Pneumonia and Coronavirus: Does Everyone With COVID-19 Get Pneumonia? Accessed November 1, 2023. https://www.webmd.com/covid/covid-and-pneumonia


Download artikel tentang “Long Covid: Apakah Benar Ada atau Hanya Sugesti?

]]>