LGI https://www.lgi.co.id a company of Hanwha Wed, 03 Sep 2025 03:10:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.4.14 https://www.lgi.co.id/uploads/2020/07/loogo512x512-150x150.jpg LGI https://www.lgi.co.id 32 32 Kenalan dengan APAR: Si Penyelamat di Saat Api Menyala https://www.lgi.co.id/kenalan-dengan-apar-si-penyelamat-di-saat-api-menyala/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kenalan-dengan-apar-si-penyelamat-di-saat-api-menyala Wed, 03 Sep 2025 03:10:55 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24273 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat penting untuk memadamkan api pada tahap awal agar kebakaran tidak membesar.

Jenis-Jenis APAR

  1. Air (Water) – Untuk kebakaran kelas A seperti kertas, kayu, dan kain.
  2. Busa (Foam) – Untuk kelas A dan B, termasuk cairan mudah terbakar seperti bensin, solar, minyak tanah, dan alkohol.
  3. Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder) – APAR yang serbaguna untuk kelas A, B, dan C, termasuk kebakaran listrik.
  4. CO₂ (Karbon Dioksida) – Cocok untuk kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik dan cairan mudah terbakar, tanpa meninggalkan sisa kotor.

Pemahaman jenis APAR membantu kita memilih alat pemadam yang tepat sesuai sumber kebakaran.


[Marketing Communication LGI]

]]>
PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) Raih Penghargaan Indonesia Best General Insurance https://www.lgi.co.id/pt-lippo-general-insurance-tbk-lgi-raih-penghargaan-indonesia-best-general-insurance/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pt-lippo-general-insurance-tbk-lgi-raih-penghargaan-indonesia-best-general-insurance Wed, 27 Aug 2025 06:45:00 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24259 Jakarta, 27 Agustus 2025 – PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best General Insurance 2025 yang dianugerahkan oleh WartaEkonomi.co.id Research and Consulting dalam ajang bergengsi Indonesia Best Insurance Awards 2025.

Berdasarkan hasil penilaian, LGI ditetapkan sebagai penerima penghargaan:

Indonesia Best General Insurance 2025 for Fostering Real-Time and Accessible Insurance Services through Digital Innovations (Category: General Insurance, Total Assets 1–5T).

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen LGI dalam menghadirkan layanan perlindungan yang real-time, mudah diakses, serta berbasis inovasi digital. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk terus bertransformasi, menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta mendukung ekosistem industri asuransi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

A person standing at a podium

AI-generated content may be incorrect.

Penghargaan diserahkan secara resmi dalam acara penganugerahan yang berlangsung di Golden Ballroom 3, The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada 27 Agustus 2025, dan diterima oleh Mr. Ricky Choi, Vice President Director & Chief Strategy Officer PT Lippo General Insurance Tbk.

“Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh tim LGI dan juga nasabah setia yang telah mempercayakan perlindungan mereka kepada kami. Pencapaian ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang semakin baik,” ujar manajemen LGI.

A couple of men holding a plaque

AI-generated content may be incorrect.

Prestasi ini bukan sekadar penghargaan, melainkan juga pengingat bagi Lippo General Insurance untuk terus berkontribusi menghadirkan masa depan perlindungan yang lebih kokoh bagi Indonesia.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Kenali Linitis Plastica, Kanker Lambung yang Bisa Berbahaya! https://www.lgi.co.id/kenali-linitis-plastica-kanker-lambung-yang-bisa-berbahaya/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kenali-linitis-plastica-kanker-lambung-yang-bisa-berbahaya Thu, 14 Aug 2025 02:42:27 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24241

Linitis plastica adalah kanker lambung yang ditandai dengan jaringan lambung yang mengerut dan kaku. Jenis kanker ini tergolong jinak, namun memiliki kelainan yang unik, seperti penebalan dinding lambung. Lantas, bagaimana cara mengobatinya? Mari simak pembahasan di bawah ini untuk memahami linitis plastica secara lengkap.

Apa itu Linitis Plastica?

Linitis plastica adalah salah satu dari jenis kanker lambung yang paling umum, yaitu adenokarsinoma. Kondisi ini membuat otot-otot dinding lambung lebih tebal dan kaku. Akibatnya, lambung pun tidak dapat menampung banyak makanan atau minuman sehingga berdampak pada pencernaan.

Linitis plastica ditandai dengan lambung yang tidak dapat meregang atau bergerak sebagaimana mestinya ketika mencerna makanan. Selain itu, karena penampakan mikroskopisnya terdiri dari pita-pita filamen yang terlihat seperti linen, maka kondisi ini disebut dengan linitis. Linitis plastica juga ditandai dengan terbentuknya jaringan seperti bekas luka (scar) berserat dengan jumlah yang banyak.

Penyebab Linitis Plastica

Hingga saat ini masih belum ditemukan penyebab linitis plastica dan masih dilakukan berbagai penelitian untuk mengetahuinya secara pasti. Namun, linitis plastica lebih banyak ditemukan pada orang Amerika dan Asia, utamanya di Jepang, Korea, dan Tiongkok. Hal ini diduga berkaitan dengan etnisitas tertentu atau jenis makanan yang dikonsumsi, yaitu kebanyakan mengandung rendah serat.

Source: Freepik

Akan tetapi, linitis plastica bukanlah kondisi yang berkaitan dengan infeksi H. pylori atau gastritis aktif kronis. Linitis plastica umumnya berkaitan dengan faktor genetik, seperti gen Cadherin-1 (CDH1) dan gen HER2 (human epidermal growth factor receptor 2).

Gejala Linitis Plastica

Sebagian besar kasus linitis plastica tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) hingga penyakit sudah berkembang lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas lambung yang lemah terkait keterbatasan volume untuk menampung makanan. Adapun kasus linitis plastica yang menunjukkan gejala, seperti :

  • Dispepsia yang tidak kunjung sembuh
  • Muntah
  • Regurgitasi makanan dari kerongkongan
  • Kesulitan menelan (disfagia)
  • Sakit perut
  • Terasa ada benjolan di area ulu hati
  • Cepat kenyang meskipun makan dalam jumlah kecil
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan karena sel darah merah yang rendah (anemia)
  • Berat badan turun tanpa alasan
  • Feses berwarna gelap

Diagnosis Linitis Plastica

Linitis plastica ditandai dengan gejala-gejala yang mengindikasikan kanker. Pemeriksaannya dapat dilakukan oleh dokter umum terlebih dahulu. Setelah dokter menegakkan anamnesis (wawancara medis) dengan pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Apabila gejalanya menunjukkan ke arah keganasan, dokter dapat memberikan rujukan kepada dokter spesialis penyakit dalam.

Source: Freepik

Pemeriksaan linitis plastica biasanya dilakukan dengan endoscopic ultrasound (EUS).  Selain EUSi, berikut adalah beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk mendiagnosis linitis plastica :

  • Tes darah
  • CT scan
  • MRI
  • Bilas peritoneum dengan laparoskopi

Pengobatan Linitis Plastica

Linitis plastica utamanya diobati dengan pembedahan lambung (gastrektomi) atau kemoterapi. Namun, dokter juga bisa merekomendasikan radioterapi atau kemoterapi untuk membantu meringankan gejala-gejalanya. Biasanya, radioterapi dan kemoterapi pun juga bisa dilakukan sebelum atau sesudah gastrektomi.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com


[Marketing Communication LGI]

]]>
LGI Raih Penghargaan The Excellent Performance General Insurance Company (Equity Class IDR 500 Billion to < IDR 1 Trillion) dalam ajang Infobank 26th Insurance Award 2025. https://www.lgi.co.id/lgi-raih-penghargaan-the-excellent-performance-general-insurance-company-equity-class-idr-500-billion-to-idr-1-trillion-dalam-ajang-infobank-26th-insurance-award-2025/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lgi-raih-penghargaan-the-excellent-performance-general-insurance-company-equity-class-idr-500-billion-to-idr-1-trillion-dalam-ajang-infobank-26th-insurance-award-2025 Wed, 06 Aug 2025 01:58:31 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24205 Jakarta, 1 Agustus 2025. PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) kembali meraih penghargaan sebagai The Excellent Performance General Insurance Company
(Equity Class IDR 500 Billion to < IDR 1 Trillion) dalam ajang Infobank 26th Insurance Award 2025.

Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, kepercayaan, dan kontribusinya dalam perjalanan kami hingga saat ini.


[Marketing Communication LGI]

]]>
LGI Raih Penghargaan Market Leader Joint Venture di Insurance Market Leaders Award 2025 https://www.lgi.co.id/lgi-raih-penghargaan-market-leader-joint-venture-di-insurance-market-leaders-award-2025/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lgi-raih-penghargaan-market-leader-joint-venture-di-insurance-market-leaders-award-2025 Fri, 18 Jul 2025 09:15:10 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24189 Jakarta, 16 Juli 2025. Dalam lanskap industri asuransi umum yang terus bergerak dinamis, PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) kembali menunjukkan konsistensinya. 

Tahun ini, LGI menerima penghargaan sebagai sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbaik dalam kategori Joint Venture pada ajang Insurance Market Leaders Award 2025 yang digelar oleh Media Asuransi. 

Penghargaan ini bukan sekadar pencapaian angka—tapi cerminan dari komitmen berkelanjutan LGI dalam menghadirkan solusi perlindungan yang relevan, terpercaya, dan adaptif di tengah perubahan. 

Berdasarkan kajian menyeluruh oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) terhadap laporan keuangan audited 2024 dan data OJK, LGI masuk dalam jajaran perusahaan yang dinilai memiliki performa unggul dan kontribusi signifikan dalam kelompok perusahaan asuransi umum Joint Venture. 

Kami percaya: menjadi pemimpin bukan hanya soal capaian, tapi tentang terus bergerak maju, bersama nasabah, mitra, dan seluruh insan LGI. 

Terima kasih atas kepercayaan yang terus menguatkan langkah kami. 


[Marketing Communication LGI]

]]>
Sering Pusing dan Jantung Berdebar, Benarkah Tanda Aritmia? https://www.lgi.co.id/sering-pusing-dan-jantung-berdebar-benarkah-tanda-aritmia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sering-pusing-dan-jantung-berdebar-benarkah-tanda-aritmia Fri, 18 Jul 2025 02:21:08 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24178

Jantung berdebar kencang tanpa alasan yang jelas atau mengalami pusing mendadak yang membuat tubuh kehilangan keseimbangan adalah gejala yang seringkali dianggap sepele, namun sebenarnya tidak boleh diabaikan. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada jantung, seperti aritmia atau gangguan irama jantung. Lantas, benarkah sering pusing dan jantung berdebar adalah tanda aritmia? Mari simak penjelasan selengkapnya di sini.

Sering Pusing & Jantung Berdebar, Benarkah Tanda Aritmia?

Pada dasarnya, pusing dan jantung berdebar tidak selalu disebabkan oleh aritmia. Gejala ini bisa dipicu oleh kondisi medis lainnya, seperti dehidrasi, infeksi virus, atau kondisi medis lainnya. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa sering pusing dan jantung berdebar, terutama apabila terjadi dalam durasi yang lama (lebih dari beberapa menit), menandakan bahwa seseorang mengalami aritmia.

Sebagai informasi, sering merasa pusing dan jantung berdebar (palpitasi jantung) termasuk gejala dari atrial fibrilasi (jenis aritmia) yang paling umum terjadi. Gejala pusing dapat terjadi karena jantung tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah yang cukup ke otak.

Sementara itu, palpitasi jantung dapat terjadi karena pada kondisi atrial fibrilasi, ruang atas (atrium) jantung berdenyut secara tidak teratur dan tidak sinkron dengan ruang bawah (ventrikel) jantung. Seiring waktu, atrial fibrilasi dapat menyebabkan serangan jantung atau gagal jantung, bahkan komplikasi serius, seperti pembekuan darah dan stroke jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Gejala Atrial Fibrilasi Lainnya yang Perlu Diwaspadai

Sering merasa pusing dan jantung berdebar dalam durasi yang lama bisa menjadi tanda aritmia, utamanya jenis atrial fibrilasi. Apabila mengalami kedua gejala tersebut disertai dengan gejala-gejala yang disebutkan di bawah ini, segera menemui dokter untuk dievaluasi lebih lanjut. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri Dada

Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya pasokan darah ke jantung. Nyeri ini mungkin terasa seperti dada tertekan atau tertindih benda berat. Nyeri dapat menjalar ke bagian lain dari tubuh seperti ke bagian punggung atas, bahu, lengan, leher, rahang, atau telinga.

 Angina dapat berlangsung selama beberapa saat, bersifat hilang-timbul, atau kejadiannya tidak dapat diprediksi. Gejala angina bisa terasa membaik setelah beristirahat atau bisa juga tidak membaik walau sudah beristirahat.

Source : Vecteezy
  • Kelelahan

Ketika jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan efisien, suplai darah kaya oksigen ke seluruh tubuh juga tidak bisa tercukupi. Akibatnya, penderita bisa mengalami kelelahan, bahkan saat sedang beristirahat atau hanya sedikit beraktivitas. Kelelahan akibat atrial fibrilasi dapat digambarkan sebagai:

  • Selalu merasa kelelahan (constantly tired)
  • Kehabisan tenaga (drained)
  • Kelelahan berat (exhaustion)
  • Kelelahan yang sangat parah (extreme tiredness)
  • Tidak bertenaga (no energy)
Source : freepik
  • Sesak Napas
Source : freepik

Apabila jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya, akan terjadi penumpukan cairan di paru-paru, sehingga pernapasan menjadi lebih sulit. Inilah yang membuat penderita atrial fibrilasi mengalami sesak napas, baik saat sedang beraktivitas ringan sehari-hari atau bahkan sedang beristirahat.

Kondisi Medis yang Memiliki Gejala Serupa dengan Atrial Fibrilasi

Seperti yang sudah dijelaskan, atrial fibrilasi dapat menyebabkan gejala berupa sesak napas, kelelahan, pusing, jantung berdebar, dan nyeri dada. Namun, perlu diketahui bahwa gejala-gejala tersebut juga bisa terjadi pada kondisi medis lainnya. Beberapa kondisi medis yang juga dapat menimbulkan gejala serupa dengan gejala dari atrial fibrilasi adalah sebagai berikut:

  • Anxiety dan panic attacks:

Gangguan kecemasan dapat menyebabkan rasa takut atau khawatir yang intens serta terus-menerus tentang aktivitas sehari-hari. Gangguan ini juga bisa memicu terjadinya serangan panik.

Seperti atrial fibrilasi, serangan panik dapat menimbulkan gejala berupa detak jantung cepat, sesak napas, nyeri dada, pusing, dan sakit kepala. Selain itu, gejala lainnya yang juga dapat terjadi meliputi rasa takut, gemetar, hot flashes (sensasi panas yang dirasakan di wajah, leher, dan dada), dan berkeringat.

  • Tekanan darah rendah (hipotensi):

Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya gejala pusing, pening, sangat lelah, dan napas cepat. Namun, tidak seperti atrial fibrilasi, tekanan darah rendah biasanya juga dapat memicu dehidrasi, mual, kesulitan untuk fokus, penglihatan kabur, dan kulit terasa lembap atau dingin.

  • Jenis aritmia lainnya:

Selain atrial fibrilasi, jenis aritmia lainnya yang juga dapat menimbulkan gejala serupa adalah bradikardia dan takikardia.

Source : Vecteezy
  • Penyakit jantung koroner:

Gejala utama penyakit jantung koroner adalah nyeri dada, seperti halnya atrial fibrilasi. Penyakit jantung koroner adalah kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah arteri sehingga aliran darah ke jantung tidak lancar.

Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung, di mana gejalanya meliputi nyeri dada seperti tertekan benda berat, yang dapat menjalar ke lengan, rahang, leher, punggung, atau dagu.

  • Hipertiroidisme:

Hipertiroidisme mungkin dapat menimbulkan beberapa gejala yang serupa dengan atrial fibrilasi, seperti detak jantung cepat atau tidak teratur, jantung berdebar-debar, kelelahan, dan kelemahan otot.

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com

Download artikel tentang Sering Pusing dan Jantung Berdebar, Benarkah Tanda Aritmia?


[Marketing Communication LGI]

]]>
Resilient Partnerships, Stronger Synergy: LGI Partner Gathering 2025 https://www.lgi.co.id/resilient-partnerships-stronger-synergy-lgi-partner-gathering-2025/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=resilient-partnerships-stronger-synergy-lgi-partner-gathering-2025 Wed, 16 Jul 2025 01:45:00 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24215 Jakarta, 16 Juli 2025 – Dalam semangat kolaborasi yang semakin erat, PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) kembali menggelar Provider Gathering tahunan yang dihadiri oleh mitra strategis dari rumah sakit, klinik, optik, dan Third Party Administrator (TPA) se-Jabodetabek.

Dengan tema “Resilient Partnerships, Stronger Synergy,” acara ini menjadi ruang apresiasi sekaligus penguatan sinergi antara LGI dan para penyedia layanan kesehatan demi menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi peserta asuransi.

Kolaborasi untuk Layanan yang Lebih Optimal.

Dalam sambutannya, Bapak Gilbert D. Naibaho, Direktur LGI, menegaskan pentingnya meningkatkan hubungan kerjasama menjadi lebih tangguh dan adaptif untuk kesehatan masyarakat Indonesia.

“Hubungan ini bukan sekadar soal proses klaim dan tagihan, tetapi tentang memastikan kenyamanan dan keamanan peserta di setiap langkah layanan kesehatan mereka,” ujar beliau.

Sesi utama disampaikan oleh dr. Nadia SylvanoSenior Officer Provider & TPA Management LGI, yang memaparkan berbagai pembaruan layanan LGI, termasuk:

  • Perkembangan terbaru LGI, yang kini telah bergabung dengan Hanwha Group sebagai bagian dari langkah strategis pertumbuhan;
  • Kolaborasi LGI dengan Third Party Administrator (TPA) dalam proses penjaminan, namun tetap mempertahankan skema direct partnership di mana pembayaran dilakukan langsung oleh LGI;
  • Sosialisasi platform eBenefit sebagai fitur yang disediakan untuk mendukung kemudahan administrasi dan pemantauan bagi para mitra. Dengan demonstrasi langsung, peserta mendapat pemahaman lebih mendalam dan praktis untuk implementasi harian.

LGI juga memperkenalkan dua platform digital inovatif dengan menghadirkan booth MyGo+ & MyPro+:

  • MyGo+ – aplikasi telematik yang mendorong gaya berkendara aman dan bertanggung jawab, dengan reward poin yang bisa ditukar voucher
  • MyPro+ – portal online untuk membeli dan mengelola polis asuransi (kesehatan, kendaraan, rumah, perjalanan) secara mandiri di mypro.co.id

Peserta yang mengunduh MyGo+ di lokasi juga bisa mencoba keberuntungannya lewat Wheel of Fortune dan mendapatkan merchandise LGI.

Acara ini membangun semangat kolaborasi yang lebih erat — bukan hanya forum formal, tapi wadah memperkuat hubungan kerjasama, berbagi insight, dan menyamakan langkah dalam menciptakan ekosistem layanan asuransi kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Terima kasih atas kehadiran dan kolaborasi semua mitra.
Mari terus melangkah bersama — lebih jauh, lebih kuat, dan lebih berdampak.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Gempa Megathrust: Memahami Ancaman dan Strategi Mitigasi di Indonesia https://www.lgi.co.id/gempa-megathrust-memahami-ancaman-dan-strategi-mitigasi-di-indonesia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=gempa-megathrust-memahami-ancaman-dan-strategi-mitigasi-di-indonesia Mon, 23 Jun 2025 04:13:55 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24158 Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih padat (biasanya lempeng samudera) menyusup ke bawah lempeng yang lebih ringan (biasanya lempeng benua). Gempa ini adalah yang terkuat di dunia, dengan magnitudo mencapai 8,0 hingga 9,0. Selain getaran dahsyat, gempa megathrust sering kali memicu tsunami besar yang dapat menghancurkan wilayah pesisir dalam waktu singkat.

LATAR BELAKANG

Zona megathrust adalah wilayah pertemuan lempeng tektonik di mana salah satu lempeng tektonik menyusup (subduksi) ke bawah lempeng lainnya. Zona ini biasanya terletak di batas konvergen lempeng tektonik, seperti antara lempeng samudera dan lempeng benua. Indonesia, yang terletak di atas jalur subduksi aktif, memiliki pengalaman gempa megathrust yang signifikan. Salah satunya adalah Gempa dan Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, dengan magnitudo 9,1–9,3 yang terjadi di zona subduksi lepas pantai barat Sumatra. Peristiwa ini menjadi salah satu gempa megathrust terbesar dalam sejarah modern, menyebabkan tsunami besar yang menghantam lebih dari 14 negara di Samudra Hindia, dengan korban jiwa di Aceh mencapai lebih dari 170.000 orang dan kerusakan infrastruktur besar-besaran. Selanjutnya, Gempa Mentawai pada 25 Oktober 2010, dengan magnitudo 7,7 mengguncang zona subduksi Mentawai di lepas pantai Sumatra Barat. Gempa ini memicu tsunami setinggi 3 meter di beberapa pulau Mentawai, menewaskan lebih dari 400 orang dan memaksa ribuan warga mengungsi. Gempa Bengkulu pada 12 September 2007, dengan magnitudo 8,4, terjadi di zona subduksi lepas pantai Bengkulu dan menyebabkan kerusakan besar di Bengkulu dan Padang, dengan korban jiwa mencapai puluhan serta ribuan bangunan rusak. Sebagai perbandingan.

Tsunami Aceh (Sebelum & Sesudah)

Dari serangkaian peristiwa gempa bumi di atas, terihat Indonesia sangat rawan gempa megathrust karena letak geografisnya yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik aktif yang terus bergerak dan berinteraksi. Berikut adalah alasan utama mengapa Indonesia rentan terhadap gempa megathrust:

  1. Zona Subduksi Aktif

Indonesia berada di zona subduksi yang aktif yaitu pertemuan tiga lempeng tektonik utama, antara lain:

  • Lempeng Indo-Australia: Bergerak ke arah utara, menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
  • Lempeng Eurasia: Relatif stabil, menopang sebagian besar daratan Indonesia.
  • Lempeng Pasifik: Bergerak ke barat dan berinteraksi dengan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Lempeng Tektonik

Interaksi antara lempeng-lempeng ini menciptakan zona subduksi. Beberapa zona subduksi utama di Indonesia yang rawan gempa megathrust adalah:

  • Zona Subduksi Sunda: Dari Sumatra hingga ke Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  • Zona Subduksi Banda: Di daerah timur Indonesia, di sekitar Kepulauan Maluku dan Banda.

Zona subduksi di sepanjang Samudra Hindia dan Pasifik sering menjadi sumber gempa megathrust besar. Wilayah pesisir Indonesia, terutama Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara, sangat dekat dengan zona ini, sehingga rentan terhadap dampak langsung gempa dan tsunami.

Zona Subduksi Sunda & Banda

Berdasarkan zona subduksi sunda & banda tersebut, maka wilayah Indonesia yang berpotensi dilanda gempa sebagai berikut:

Source: Buku Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) 2017
Wilayah di Indonesia yang berpotensi dilanda Gempa Megathrust
  • Gerakan Lempeng yang Cepat

Lempeng Indo-Australia bergerak dengan kecepatan sekitar 5-7 cm per tahun, salah satu kecepatan gerak lempeng tercepat di dunia. Kecepatan ini meningkatkan akumulasi tekanan di zona subduksi, sehingga potensi pelepasan energi dalam bentuk gempa megathrust menjadi lebih besar.

  • Struktur Geologi yang Kompleks

Selain zona subduksi, Indonesia juga memiliki sesar aktif[6] (fault lines) seperti Sesar Sumatra, Sesar Palu-Koro, dan Sesar Lembang, yang berkontribusi pada aktivitas seismik yang tinggi. Kompleksitas ini menjadikan Indonesia salah satu wilayah dengan aktivitas seismik tertinggi di dunia.

  • Minimnya Kesadaran dan Infrastruktur Tahan Gempa

Banyak wilayah di Indonesia yang belum sepenuhnya menerapkan standar bangunan tahan gempa. Karena itu, kurangnya kesadaran masyarakat dan kesiapan mitigasi bencana juga memperburuk dampak gempa megathrust.

  • Sejarah Kegempaan yang Aktif

Indonesia memiliki sejarah panjang gempa megathrust, termasuk Gempa dan Tsunami Aceh (2004), Gempa Mentawai (2010), dan Gempa Bengkulu (2007). Sejarah ini menunjukkan bahwa zona-zona megathrust di Indonesia sangat aktif.

Gempa megathrust cenderung mengikuti siklus tertentu, di mana tekanan yang terakumulasi di zona subduksi dilepaskan dalam bentuk gempa besar. Siklus ini, meskipun tidak selalu teratur, menunjukkan bahwa gempa megathrust dapat terjadi kembali di wilayah rawan seperti Sumatra dan Jawa.

PROSES TERJADINYA GEMPA MEGATHRUST

Ilustrasi Gempa Megathrust

Gempa megathrust terjadi karena interaksi antara lempeng tektonik di zona subduksi di mana satu lempeng tektonik (biasanya lempeng samudra) bergerak masuk di bawah lempeng lain (biasanya lempeng benua). Proses ini menghasilkan akumulasi energi yang sangat besar di batas antar lempeng. Berikut adalah proses terjadinya gempa megathrust :

  1. Tumbukan Lempeng Tektonik

Di zona subduksi, lempeng samudra yang lebih padat dan dingin bergerak ke bawah (subduksi) di bawah lempeng benua yang lebih ringan dan kaku. Gerakan ini terjadi secara perlahan, namun tidak selalu mulus, sehingga menghasilkan penumpukan energi dalam bentuk stres atau tekanan.

  • Penguncian Lempeng (Locked Zone)

Di beberapa area zona subduksi, lempeng-lempeng tersebut “terkunci” karena gesekan di antara mereka terlalu kuat. Penguncian ini mencegah gerakan lempeng secara bebas, dan akibatnya energi elastis terus terakumulasi di sepanjang batas lempeng. Zona yang terkunci ini biasanya mencakup area yang sangat luas, yang bisa mencapai ratusan kilometer.

  • Akumulasi Energi

Seiring berjalannya waktu, tekanan dari pergerakan lempeng terus bertambah. Karena lempeng samudra terus bergerak masuk ke bawah lempeng benua, energi elastis yang tersimpan di zona subduksi semakin besar. Namun, karena gesekan antar lempeng, gerakan ini tertahan hingga batas tertentu.

  • Pelepasan Energi (Gempa Megathrust)

Ketika gaya yang menekan lempeng-lempeng ini melebihi kekuatan gesekan yang mengunci mereka, tiba-tiba terjadi pelepasan energi yang sangat besar. Pelepasan energi ini memicu gempa megathrust, dengan lempeng samudra secara tiba-tiba bergerak ke bawah lempeng benua. Pelepasan ini menyebabkan pergeseran vertikal dasar laut, yang seringkali juga memicu tsunami.

  • Tsunami

Salah satu ciri khas dari gempa megathrust adalah potensi tsunami besar. Pergeseran vertikal dasar laut menggerakkan sejumlah besar air, menciptakan gelombang tsunami yang bisa menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah pesisir. Tsunami ini seringkali jauh lebih mematikan daripada gempa itu sendiri, terutama di daerah pesisir yang dekat dengan pusat gempa.

RISIKO DAN MITIGASI GEMPA MEGATHRUST DI INDONESIA

Gempa megathrust di Indonesia merupakan ancaman serius karena potensi magnitudonya yang besar dan dampaknya yang meluas, termasuk tsunami, kerusakan infrastruktur, dan korban jiwa.

Berikut adalah risiko yang mungkin terjadi terkait gempa megathrust di Indonesia:

  1. Tsunami
  2. Gempa megathrust sering menyebabkan tsunami besar, karena pergeseran vertikal dasar laut yang menggeser air secara masif. Tsunami bisa menyapu wilayah pesisir dalam waktu singkat setelah gempa, seperti yang terjadi pada tsunami Samudra Hindia 2004.
  3. Daerah-daerah seperti pesisir barat Sumatra, Jawa, dan Bali memiliki risiko tsunami tinggi karena dekat dengan zona subduksi aktif.
  4. Kerusakan Infrastruktur
  5. Gempa berkekuatan besar bisa menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur kritis lainnya. Wilayah yang padat penduduk dan infrastruktur yang kurang tahan gempa berisiko mengalami kerusakan besar.
  6. Gedung-gedung tinggi, bendungan, dan fasilitas industri juga terancam rusak atau runtuh, yang dapat menambah korban jiwa dan dampak ekonomi.
  7. Korban Jiwa dan Luka-luka

Gempa megathrust dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, tanah longsor, dan bencana lain yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Selain itu, korban luka bisa sangat banyak karena bangunan runtuh dan puing-puing yang berjatuhan.

  • Dampak Ekonomi

Gempa megathrust besar dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas industri, dan biaya rehabilitasi pasca-bencana dapat menghancurkan perekonomian lokal dan nasional.

  • Gangguan Sosial

Gempa besar sering memicu migrasi massal, kehilangan tempat tinggal, dan masalah sosial lainnya. Daerah yang terdampak mungkin memerlukan waktu lama untuk pulih.

Melihat begitu besar resiko dan potensi kerugian yang akan dialami aibat gempa megathrust, maka berikut adalah tindakan mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gempa megathrust di Indonesia:

  1. Sistem Peringatan Dini Tsunami
  2. Indonesia memiliki Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) https://inatews.bmkg.go.id/ yang dirancang untuk mendeteksi gempa besar di zona subduksi dan memberikan peringatan dini untuk tsunami.
  3. Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga internasional untuk memantau aktivitas seismik dan mengembangkan sistem yang lebih canggih.
  4. Penting bagi masyarakat di daerah rawan tsunami untuk mengetahui jalur evakuasi dan segera mengevakuasi setelah menerima peringatan.
  5. Bangunan Tahan Gempa
  6. Pembangunan infrastruktur dengan standar tahan gempa sangat penting, terutama di daerah yang rawan gempa megathrust seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  7. Evaluasi berkala dan retrofit[7] bangunan lama juga harus dilakukan untuk memastikan mereka memenuhi standar tahan gempa.
  8. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi dan panduan teknis mengenai desain bangunan tahan gempa, yaitu SNI 1726:2019. Standar ini mengatur bahwa :
  9. Struktur bangunan harus memiliki sistem pemikul gaya lateral atau vertikal, kekuatan, kekakuan, dan kemampuan menyerap energi yang memadai.
  10. Pondasi harus menumpu pada tanah yang kuat.

Contoh Implementasinya pada bangunan :

Bangunan Rumah Tinggal di Wilayah Rawan Gempa

  1. Struktur:
  2. Menggunakan kolom beton bertulang dengan dimensi minimum yang ditentukan oleh SNI.
  3. Dinding bata ringan dengan penguat (ring balok dan sloof) untuk meningkatkan kekakuan.
  4. Pondasi:
  5. Pondasi batu kali digunakan jika tanah cukup keras.
  6. Jika tanah lunak, digunakan pondasi tiang pancang mini.
  7. Desain Atap:

Menggunakan bahan ringan seperti baja ringan untuk mengurangi beban vertikal.

Gedung Bertingkat Tinggi di Wilayah Rawan Gempa

  1. Struktur:
  2. Sistem ganda: rangka baja atau beton bertulang dipadukan dengan dinding geser di sekitar inti lift.
  3. Sambungan balok-kolom dirancang untuk menyerap energi dari deformasi akibat gempa.
  4. Pondasi:
  5. Menggunakan bored pile sedalam 30-50 meter hingga mencapai lapisan tanah keras.
  6. Dilakukan analisis geoteknik untuk memastikan stabilitas pondasi.
  7. Fasilitas Tambahan:

Dilengkapi perangkat isolasi seismik (base isolator) di pondasi untuk meredam gaya gempa sebelum mencapai struktur utama.

  • Edukasi dan Latihan

Edukasi dan latihan yang dapat dilakukan di antaranya :

  • Rumah Tangga

Edukasi: Ajarkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, tentang langkah penyelamatan diri saat gempa (seperti berlindung di bawah meja kokoh atau di dekat dinding kuat), pentingnya memperkuat struktur rumah agar tahan gempa, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan darurat (senter, makanan, air, obat, dan dokumen penting).

Latihan: Lakukan simulasi gempa secara rutin bersama keluarga untuk menentukan tempat berlindung, jalur evakuasi tercepat menuju area aman, dan memastikan setiap anggota tahu cara menggunakan alat komunikasi darurat serta kontak penting.

  • Perkantoran

Edukasi: Adakan sosialisasi rutin melalui seminar, pelatihan, dan panduan tertulis untuk mengenalkan bahaya gempa, langkah penyelamatan diri, jalur evakuasi, titik kumpul aman, serta pentingnya memastikan keamanan furnitur di kantor.

Latihan: Selenggarakan simulasi evakuasi gempa secara berkala, termasuk skenario tanggap darurat seperti kebakaran atau korban terjebak, sambil memastikan karyawan memahami lokasi struktur aman dan jalur evakuasi di gedung.

  • Pabrik

Edukasi: Berikan pelatihan kepada pekerja tentang bahaya gempa, cara melindungi diri di area produksi, identifikasi potensi bahaya (seperti mesin terguling atau bahan kimia tumpah), dan prosedur penghentian mesin serta peralatan berat saat gempa.

Latihan: Lakukan simulasi rutin untuk menghentikan operasi mesin berat dengan aman, evakuasi melalui jalur yang menghindari area berisiko, dan memastikan pekerja tahu cara mengamankan alat berat agar tidak membahayakan keselamatan.

  • Peta Risiko dan Zonasi
  • Peta risiko gempa dan tsunami yang akurat dapat membantu dalam perencanaan tata ruang wilayah. Pemerintah perlu memastikan bahwa bangunan dan infrastruktur penting dibangun di daerah yang relatif aman.
  • Zonasi pesisir, khususnya di wilayah rawan tsunami, juga perlu diperketat dengan membuat zona buffer atau wilayah hijau yang tidak boleh dibangun di daerah dengan risiko tinggi.
  • Penguatan Kesiapan dan Respon Darurat
  • Pemerintah Indonesia, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terus memperkuat kapasitas respons darurat untuk menangani bencana gempa besar.
  • Pengembangan logistik, tim SAR, dan penyediaan bantuan darurat sangat penting dalam menghadapi dampak bencana besar seperti gempa megathrust.
  • Pemantauan Seismik dan Penelitian
  • Pemantauan aktivitas seismik terus dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta lembaga-lembaga penelitian lainnya. Pengembangan riset tentang potensi gempa megathrust dan penilaian risiko sangat penting untuk memperbarui sistem peringatan dini dan strategi mitigasi.
  • Studi geologi, pemetaan zona subduksi, dan penelitian dampak gempa sebelumnya dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kemungkinan kejadian gempa besar di masa depan.
  • Manajemen Lingkungan
  • Pengelolaan lingkungan yang baik, seperti penghijauan pesisir (penanaman mangrove), dapat membantu mengurangi dampak tsunami di wilayah pesisir dengan mengurangi kecepatan dan energi gelombang.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk meminimalkan dampak bencana serta menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa ketika gempa megathrust terjadi. Sebagai negara dengan risiko gempa megathrust tinggi, kesiapsiagaan adalah kunci. Dengan perencanaan yang baik, edukasi, serta sistem peringatan dini yang efektif, Indonesia dapat meminimalkan dampak bencana ini. Namun, kerja sama semua pihak—dari pemerintah hingga masyarakat—diperlukan untuk memastikan keselamatan bersama.


  • Zona subduksi adalah wilayah di kerak bumi tempat lempeng tektonik samudra bergerak menunjam ke bawah lempeng tektonik benua atau lempeng lainnya, masuk ke dalam lapisan mantel bumi.
  • Lempeng tektonik adalah bagian dari lapisan luar Bumi yang terdiri atas kerak bumi dan bagian atas mantel (disebut litosfer). Lempeng-lempeng ini bergerak secara perlahan di atas lapisan mantel yang lebih lunak (astenosfer), karena pengaruh arus konveksi dalam mantel bumi. Pergerakan ini dapat menyebabkan berbagai fenomena geologi, seperti gempa bumi, pembentukan gunung, aktivitas vulkanik, dan pergerakan benua. Lempeng tektonik dapat bertemu, menjauh, atau saling bergeser, yang menciptakan batas-batas lempeng seperti konvergen, divergen, dan transformasi.
  • Lempeng samudra adalah bagian dari lempeng tektonik yang berada di bawah dasar samudra. Lempeng ini terutama terdiri dari kerak samudra, yang lebih tipis, lebih padat, dan lebih muda dibandingkan dengan kerak benua. Lempeng samudra biasanya terbentuk di punggung tengah samudra (mid-ocean ridge) melalui proses pemekaran dasar laut, di mana magma dari mantel bumi naik ke permukaan dan mendingin menjadi kerak baru.
  • Lempeng benua adalah bagian dari lempeng tektonik yang membentuk daratan atau kerak benua di permukaan bumi. Lempeng ini terdiri dari kerak benua, yang lebih tebal, lebih ringan, dan lebih tua dibandingkan dengan kerak samudra. Lempeng benua berada di atas mantel bumi dan bergerak perlahan akibat dinamika konveksi di dalam mantel
  • Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) adalah kawasan berbentuk seperti tapal kuda di sekitar Samudra Pasifik yang dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling aktif di dunia. Zona ini mencakup rangkaian gunung berapi, palung laut, dan batas-batas lempeng tektonik yang terus bergerak.
  • Sesar aktif (fault lines) adalah patahan atau retakan di kerak bumi yang masih menunjukkan pergerakan atau aktivitas tektonik hingga saat ini. Aktivitas pada sesar aktif biasanya ditandai dengan pergeseran atau pergerakan lempeng di sepanjang patahan tersebut, yang dapat memicu gempa bumi.
  • Retrofit adalah proses memperkuat atau memperbarui struktur atau komponen bangunan yang sudah ada agar dapat memenuhi standar keselamatan, efisiensi, atau kinerja yang lebih baik tanpa harus membongkar atau mengganti bangunan tersebut secara keseluruhan.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Pentingnya Radioterapi Sebelum & Sesudah Operasi dalam Penyembuhan Kanker https://www.lgi.co.id/pentingnya-radioterapi-sebelum-sesudah-operasi-dalam-penyembuhan-kanker/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pentingnya-radioterapi-sebelum-sesudah-operasi-dalam-penyembuhan-kanker Thu, 12 Jun 2025 06:41:05 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24119

Melawan kanker dapat dilakukan dengan berbagai pilihan pengobatan yang disesuaikan dengan jenis, tingkat keparahan, dan kondisi pasien secara menyeluruh. Tak jarang penyakit ini memerlukan berbagai pendekatan multidisiplin dan kombinasi terapi.

Pengobatan kanker dilakukan untuk memastikan pasien bisa hidup normal. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kanker muncul kembali, diperlukan radioterapi sebelum dan sesudah operasi.

Terapi radiasi ini melibatkan terapi adjuvant (sesudah operasi), neoadjuvant (sebelum operasi), dan paliatif. Mari kenali lebih lanjut manfaat radioterapi dalam membantu penuntasan kanker sebelum dan sesudah operasi berikut ini.

Manfaat Radioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi

Sekitar 50-60% penderita kanker membutuhkan radioterapi sebagai bagian dari keseluruhan tata laksana. Sebab terapi radiasi mampu menurunkan angka

kekambuhan dan meningkatkan angka kelangsungan hidup penderita kanker, baik untuk penyakit ganas dan non-ganas seperti tumor jinak.

Manfaat Radioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi

Sekitar 50-60% penderita kanker membutuhkan radioterapi sebagai bagian dari keseluruhan tata laksana. Sebab terapi radiasi mampu menurunkan angka kekambuhan dan meningkatkan angka kelangsungan hidup penderita kanker, baik untuk penyakit ganas dan non-ganas seperti tumor jinak.

Radioterapi memiliki manfaat dalam membantu menuntaskan pengobatan kanker, baik dilakukan sebelum dan sesudah operasi pengangkatan.

Manfaat radioterapi sebelum operasi:

  • Membunuh sel-sel kanker yang sangat sensitif terhadap radiasi.
  • Menghentikan atau menghambat penyebaran sel-sel kanker.
  • Membantu menyusutkan ukuran tumor sehingga dapat diangkat dengan operasi.
Source: Freepi

Sementara itu, berikut manfaat radioterapi sesudah operasi:

  • Membersihkan sisa-sisa sel kanker pasca-operasi.
  • Mengurangi risiko kanker kambuh kembali.
  • Membantu dalam perawatan kanker lainnya.

Bagi pasien stadium lanjut maupun pasien yang tidak memungkinkan menjalani prosedur pengangkatan jaringan kanker, radioterapi dapat bermanfaat untuk meringankan gejala yang dirasakan oleh pasien.

Jenis-jenis Terapi Radiasi

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, terapi radiasi yang disarankan untuk pasien kanker adalah sebagai berikut.

1.     Neoadjuvant Radiotherapy

Neoadjuvant radiotherapy adalah perawatan yang diberikan sebagai langkah awal untuk menghambat pertumbuhan dan mengecilkan tumor sebelum operasi kanker.

Neoadjuvant akan mempermudah pembedahan dengan memperkecil ukuran tumor dan membantu memprediksi risiko kambuh berdasarkan respon patologis tumor pada pasien yang akan menjalani pembedahan.

2.     Adjuvant Radiotherapy

Kata ‘adjuvant’ secara harfiah dapat diartikan sebagai penolong. Adjuvant Radiotherapy diberikan sebagai perawatan lanjutan untuk penyintas kanker setelah operasi. Terapi kanker ini dapat memberantas sel-sel kanker yang tersisa hingga tuntas untuk menurunkan risiko kanker datang kembali.

3.     Palliative

Pada kanker stadium lanjut, kanker sudah menyebar ke berbagai organ (metastasis) sehingga sulit untuk disembuhkan.

Dalam hal ini perawatan radioterapi kanker paliatif berperan dalam mengurangi keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari pasien, seperti nyeri, kesulitan menelan, hingga sesak napas yang diakibatkan oleh kanker.

Selain itu, perawatan paliatif juga dapat membantu pemulihan setelah pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah operasi.

Siapa yang Membutuhkan Radioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi?

Radioterapi bukanlah perawatan yang sepenuhnya tanpa risiko. Karena itulah, penting untuk diketahui efektivitas terapi radiasi sebelum dan sesudah operasi. Faktor-faktor berikut dapat membantu pasien dan dokter menentukan apakah terapi radiasi perlu dilakukan.

  • Berdasarkan jenis kanker. Dalam membantu tata laksana pengobatan kanker, terapi radiasi sebelum dan sesudah operasi akan sangat membantu, terutama pada kasus kanker payudara dan kanker usus besar.
  • Berdasarkan stadium kanker. Kanker stadium lanjut yang telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain, akan membutuhkan terapi radiasi sesudah operasi untuk membantu mencegah sel kanker tumbuh kembali.
Source: Freepi
  • Berdasarkan posisi kanker. Kanker yang muncul di bagian sulit seperti di tulang belakang dan batang otak, membutuhkan terapi radiasi untuk membuat jaringan kanker mengecil sehingga lebih mudah ditangani saat operasi.
  • Jumlah kelenjar getah bening yang terlibat. Semakin banyak kelenjar getah bening yang terkena kanker, semakin besar kemungkinan sel kanker tertinggal setelah pengobatan utama, seperti pembedahan. Maka terapi radiasi adjuvant bahkan kemoterapi akan dianjurkan.
  • Penerimaan hormon. Apabila tumor tidak sensitif terhadap terapi hormon, maka akan dibutuhkan terapi radiasi.
  • Perubahan spesifik kanker lainnya. Kanker jenis tertentu mungkin memiliki perubahan spesifik di dalam sel, hal ini bisa menyebabkan kanker tumbuh kembali. Ketika perubahan ini terjadi, terapi radiasi adjuvant akan diperlukan.

Sebelum melakukan pengobatan radioterapi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memahami secara mendalam mengenai prosedur, manfaat, serta risiko komplikasi dari pengobatan radioterapi agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Artikel bersumber dari siloamhospitals.com


[Marketing Communication LGI]

]]>
Refreshment K3 – “Earthquake & Electrical Safety” https://www.lgi.co.id/refreshment-k3-earthquake-electrical-safety/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=refreshment-k3-earthquake-electrical-safety Wed, 11 Jun 2025 05:05:00 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24149 Pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 10.00 WIB, ruang lantai 5 HO Karawaci PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) berubah menjadi tempat pelatihan keselamatan. Perwakilan department, yang merupakan PIC Evakuasi dan Penyelamatan mengikuti sesi Refreshment Occupational Health & Safety yang dipandu oleh Bapak Triadi Setyo, S.Kom, anggota Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. Fokus utama: persiapan menghadapi gempa dan penanganan risiko kelistrikan pasca-gempa.

Acara dibuka dengan gambaran singkat tiga tipe gedung—kecil, menengah, dan besar—serta pentingnya mengenali apakah gedung kantor kita termasuk kategori tinggi (>5 lantai). Langkah ini menjadi dasar memilih strategi evakuasi yang tepat saat gempa terjadi.

Sebelum Guncangan
Triadi Setyo menekankan pentingnya penataan ruang kerja:

  • Amankan benda tinggi (rak, lemari) dengan braket ke dinding.
  • Tandai jalur evakuasi dan titik kumpul sesuai denah LGI.
  • Simpan peralatan penting di laci rendah agar mudah dijangkau.

Saat Gempa

Prinsip “Drop–Cover–Hold On” dipraktikkan:

  1. Turun ke posisi jongkok.
  2. Berlindung di bawah meja kokoh.
  3. Pegang kaki meja hingga guncangan reda. Triadi menjelaskan: hindari area yang memiliki permukaan kaca luas, seperti jendela besar atau partisi kaca, lampu gantung, dan peralatan listrik.

Setelah Gempa
Sebelum keluar gedung, peserta diajari:

  • Periksa struktur: retakan dinding atau lantai tak rata.
  • Matikan aliran listrik utama guna mencegah korsleting.
  • Pantau instruksi tim keamanan dan Damkar untuk evakuasi terencana.

Keamanan Listrik
Risiko kebakaran pasca-gempa sering muncul dari kabel rusak atau gas bocor. Triadi memaparkan:

  • Inspeksi berkala kabel dan panel listrik.
  • Jaga ruang mesin (server room) tetap bersih dari debu.
  • Siapkan alat pemadam (APAR) sesuai kelas api:
    • Kelas A (kayu/kertas),
    • Kelas B (bahan cair),
    • Kelas C (peralatan listrik).

Dengan materi yang langsung di praktikan, Refreshment ini memastikan masing-masing PIC tidak hanya memahami prosedur, namun dapat bertindak dengan cepat dan tepat pada situasi darurat.

Melalui refreshment ini, LGI menegaskan bahwa keselamatan bukan sekadar prosedur, melainkan budaya kerja. Dengan wawasan baru dan praktik konkret, para PIC kembali ke divisi masing-masing, siap memastikan setiap rekan kerja aman saat gempa atau insiden listrik melanda.


[Marketing Communication LGI]

]]>