LGI https://www.lgi.co.id a company of Hanwha Mon, 23 Jun 2025 04:13:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.4.14 https://www.lgi.co.id/uploads/2020/07/loogo512x512-150x150.jpg LGI https://www.lgi.co.id 32 32 Gempa Megathrust: Memahami Ancaman dan Strategi Mitigasi di Indonesia https://www.lgi.co.id/gempa-megathrust-memahami-ancaman-dan-strategi-mitigasi-di-indonesia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=gempa-megathrust-memahami-ancaman-dan-strategi-mitigasi-di-indonesia Mon, 23 Jun 2025 04:13:55 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24158 Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih padat (biasanya lempeng samudera) menyusup ke bawah lempeng yang lebih ringan (biasanya lempeng benua). Gempa ini adalah yang terkuat di dunia, dengan magnitudo mencapai 8,0 hingga 9,0. Selain getaran dahsyat, gempa megathrust sering kali memicu tsunami besar yang dapat menghancurkan wilayah pesisir dalam waktu singkat.

LATAR BELAKANG

Zona megathrust adalah wilayah pertemuan lempeng tektonik di mana salah satu lempeng tektonik menyusup (subduksi) ke bawah lempeng lainnya. Zona ini biasanya terletak di batas konvergen lempeng tektonik, seperti antara lempeng samudera dan lempeng benua. Indonesia, yang terletak di atas jalur subduksi aktif, memiliki pengalaman gempa megathrust yang signifikan. Salah satunya adalah Gempa dan Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, dengan magnitudo 9,1–9,3 yang terjadi di zona subduksi lepas pantai barat Sumatra. Peristiwa ini menjadi salah satu gempa megathrust terbesar dalam sejarah modern, menyebabkan tsunami besar yang menghantam lebih dari 14 negara di Samudra Hindia, dengan korban jiwa di Aceh mencapai lebih dari 170.000 orang dan kerusakan infrastruktur besar-besaran. Selanjutnya, Gempa Mentawai pada 25 Oktober 2010, dengan magnitudo 7,7 mengguncang zona subduksi Mentawai di lepas pantai Sumatra Barat. Gempa ini memicu tsunami setinggi 3 meter di beberapa pulau Mentawai, menewaskan lebih dari 400 orang dan memaksa ribuan warga mengungsi. Gempa Bengkulu pada 12 September 2007, dengan magnitudo 8,4, terjadi di zona subduksi lepas pantai Bengkulu dan menyebabkan kerusakan besar di Bengkulu dan Padang, dengan korban jiwa mencapai puluhan serta ribuan bangunan rusak. Sebagai perbandingan.

Tsunami Aceh (Sebelum & Sesudah)

Dari serangkaian peristiwa gempa bumi di atas, terihat Indonesia sangat rawan gempa megathrust karena letak geografisnya yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik aktif yang terus bergerak dan berinteraksi. Berikut adalah alasan utama mengapa Indonesia rentan terhadap gempa megathrust:

  1. Zona Subduksi Aktif

Indonesia berada di zona subduksi yang aktif yaitu pertemuan tiga lempeng tektonik utama, antara lain:

  • Lempeng Indo-Australia: Bergerak ke arah utara, menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
  • Lempeng Eurasia: Relatif stabil, menopang sebagian besar daratan Indonesia.
  • Lempeng Pasifik: Bergerak ke barat dan berinteraksi dengan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Lempeng Tektonik

Interaksi antara lempeng-lempeng ini menciptakan zona subduksi. Beberapa zona subduksi utama di Indonesia yang rawan gempa megathrust adalah:

  • Zona Subduksi Sunda: Dari Sumatra hingga ke Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  • Zona Subduksi Banda: Di daerah timur Indonesia, di sekitar Kepulauan Maluku dan Banda.

Zona subduksi di sepanjang Samudra Hindia dan Pasifik sering menjadi sumber gempa megathrust besar. Wilayah pesisir Indonesia, terutama Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara, sangat dekat dengan zona ini, sehingga rentan terhadap dampak langsung gempa dan tsunami.

Zona Subduksi Sunda & Banda

Berdasarkan zona subduksi sunda & banda tersebut, maka wilayah Indonesia yang berpotensi dilanda gempa sebagai berikut:

Source: Buku Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) 2017
Wilayah di Indonesia yang berpotensi dilanda Gempa Megathrust
  • Gerakan Lempeng yang Cepat

Lempeng Indo-Australia bergerak dengan kecepatan sekitar 5-7 cm per tahun, salah satu kecepatan gerak lempeng tercepat di dunia. Kecepatan ini meningkatkan akumulasi tekanan di zona subduksi, sehingga potensi pelepasan energi dalam bentuk gempa megathrust menjadi lebih besar.

  • Struktur Geologi yang Kompleks

Selain zona subduksi, Indonesia juga memiliki sesar aktif[6] (fault lines) seperti Sesar Sumatra, Sesar Palu-Koro, dan Sesar Lembang, yang berkontribusi pada aktivitas seismik yang tinggi. Kompleksitas ini menjadikan Indonesia salah satu wilayah dengan aktivitas seismik tertinggi di dunia.

  • Minimnya Kesadaran dan Infrastruktur Tahan Gempa

Banyak wilayah di Indonesia yang belum sepenuhnya menerapkan standar bangunan tahan gempa. Karena itu, kurangnya kesadaran masyarakat dan kesiapan mitigasi bencana juga memperburuk dampak gempa megathrust.

  • Sejarah Kegempaan yang Aktif

Indonesia memiliki sejarah panjang gempa megathrust, termasuk Gempa dan Tsunami Aceh (2004), Gempa Mentawai (2010), dan Gempa Bengkulu (2007). Sejarah ini menunjukkan bahwa zona-zona megathrust di Indonesia sangat aktif.

Gempa megathrust cenderung mengikuti siklus tertentu, di mana tekanan yang terakumulasi di zona subduksi dilepaskan dalam bentuk gempa besar. Siklus ini, meskipun tidak selalu teratur, menunjukkan bahwa gempa megathrust dapat terjadi kembali di wilayah rawan seperti Sumatra dan Jawa.

PROSES TERJADINYA GEMPA MEGATHRUST

Ilustrasi Gempa Megathrust

Gempa megathrust terjadi karena interaksi antara lempeng tektonik di zona subduksi di mana satu lempeng tektonik (biasanya lempeng samudra) bergerak masuk di bawah lempeng lain (biasanya lempeng benua). Proses ini menghasilkan akumulasi energi yang sangat besar di batas antar lempeng. Berikut adalah proses terjadinya gempa megathrust :

  1. Tumbukan Lempeng Tektonik

Di zona subduksi, lempeng samudra yang lebih padat dan dingin bergerak ke bawah (subduksi) di bawah lempeng benua yang lebih ringan dan kaku. Gerakan ini terjadi secara perlahan, namun tidak selalu mulus, sehingga menghasilkan penumpukan energi dalam bentuk stres atau tekanan.

  • Penguncian Lempeng (Locked Zone)

Di beberapa area zona subduksi, lempeng-lempeng tersebut “terkunci” karena gesekan di antara mereka terlalu kuat. Penguncian ini mencegah gerakan lempeng secara bebas, dan akibatnya energi elastis terus terakumulasi di sepanjang batas lempeng. Zona yang terkunci ini biasanya mencakup area yang sangat luas, yang bisa mencapai ratusan kilometer.

  • Akumulasi Energi

Seiring berjalannya waktu, tekanan dari pergerakan lempeng terus bertambah. Karena lempeng samudra terus bergerak masuk ke bawah lempeng benua, energi elastis yang tersimpan di zona subduksi semakin besar. Namun, karena gesekan antar lempeng, gerakan ini tertahan hingga batas tertentu.

  • Pelepasan Energi (Gempa Megathrust)

Ketika gaya yang menekan lempeng-lempeng ini melebihi kekuatan gesekan yang mengunci mereka, tiba-tiba terjadi pelepasan energi yang sangat besar. Pelepasan energi ini memicu gempa megathrust, dengan lempeng samudra secara tiba-tiba bergerak ke bawah lempeng benua. Pelepasan ini menyebabkan pergeseran vertikal dasar laut, yang seringkali juga memicu tsunami.

  • Tsunami

Salah satu ciri khas dari gempa megathrust adalah potensi tsunami besar. Pergeseran vertikal dasar laut menggerakkan sejumlah besar air, menciptakan gelombang tsunami yang bisa menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah pesisir. Tsunami ini seringkali jauh lebih mematikan daripada gempa itu sendiri, terutama di daerah pesisir yang dekat dengan pusat gempa.

RISIKO DAN MITIGASI GEMPA MEGATHRUST DI INDONESIA

Gempa megathrust di Indonesia merupakan ancaman serius karena potensi magnitudonya yang besar dan dampaknya yang meluas, termasuk tsunami, kerusakan infrastruktur, dan korban jiwa.

Berikut adalah risiko yang mungkin terjadi terkait gempa megathrust di Indonesia:

  1. Tsunami
  2. Gempa megathrust sering menyebabkan tsunami besar, karena pergeseran vertikal dasar laut yang menggeser air secara masif. Tsunami bisa menyapu wilayah pesisir dalam waktu singkat setelah gempa, seperti yang terjadi pada tsunami Samudra Hindia 2004.
  3. Daerah-daerah seperti pesisir barat Sumatra, Jawa, dan Bali memiliki risiko tsunami tinggi karena dekat dengan zona subduksi aktif.
  4. Kerusakan Infrastruktur
  5. Gempa berkekuatan besar bisa menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur kritis lainnya. Wilayah yang padat penduduk dan infrastruktur yang kurang tahan gempa berisiko mengalami kerusakan besar.
  6. Gedung-gedung tinggi, bendungan, dan fasilitas industri juga terancam rusak atau runtuh, yang dapat menambah korban jiwa dan dampak ekonomi.
  7. Korban Jiwa dan Luka-luka

Gempa megathrust dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, tanah longsor, dan bencana lain yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Selain itu, korban luka bisa sangat banyak karena bangunan runtuh dan puing-puing yang berjatuhan.

  • Dampak Ekonomi

Gempa megathrust besar dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas industri, dan biaya rehabilitasi pasca-bencana dapat menghancurkan perekonomian lokal dan nasional.

  • Gangguan Sosial

Gempa besar sering memicu migrasi massal, kehilangan tempat tinggal, dan masalah sosial lainnya. Daerah yang terdampak mungkin memerlukan waktu lama untuk pulih.

Melihat begitu besar resiko dan potensi kerugian yang akan dialami aibat gempa megathrust, maka berikut adalah tindakan mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gempa megathrust di Indonesia:

  1. Sistem Peringatan Dini Tsunami
  2. Indonesia memiliki Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) https://inatews.bmkg.go.id/ yang dirancang untuk mendeteksi gempa besar di zona subduksi dan memberikan peringatan dini untuk tsunami.
  3. Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga internasional untuk memantau aktivitas seismik dan mengembangkan sistem yang lebih canggih.
  4. Penting bagi masyarakat di daerah rawan tsunami untuk mengetahui jalur evakuasi dan segera mengevakuasi setelah menerima peringatan.
  5. Bangunan Tahan Gempa
  6. Pembangunan infrastruktur dengan standar tahan gempa sangat penting, terutama di daerah yang rawan gempa megathrust seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  7. Evaluasi berkala dan retrofit[7] bangunan lama juga harus dilakukan untuk memastikan mereka memenuhi standar tahan gempa.
  8. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi dan panduan teknis mengenai desain bangunan tahan gempa, yaitu SNI 1726:2019. Standar ini mengatur bahwa :
  9. Struktur bangunan harus memiliki sistem pemikul gaya lateral atau vertikal, kekuatan, kekakuan, dan kemampuan menyerap energi yang memadai.
  10. Pondasi harus menumpu pada tanah yang kuat.

Contoh Implementasinya pada bangunan :

Bangunan Rumah Tinggal di Wilayah Rawan Gempa

  1. Struktur:
  2. Menggunakan kolom beton bertulang dengan dimensi minimum yang ditentukan oleh SNI.
  3. Dinding bata ringan dengan penguat (ring balok dan sloof) untuk meningkatkan kekakuan.
  4. Pondasi:
  5. Pondasi batu kali digunakan jika tanah cukup keras.
  6. Jika tanah lunak, digunakan pondasi tiang pancang mini.
  7. Desain Atap:

Menggunakan bahan ringan seperti baja ringan untuk mengurangi beban vertikal.

Gedung Bertingkat Tinggi di Wilayah Rawan Gempa

  1. Struktur:
  2. Sistem ganda: rangka baja atau beton bertulang dipadukan dengan dinding geser di sekitar inti lift.
  3. Sambungan balok-kolom dirancang untuk menyerap energi dari deformasi akibat gempa.
  4. Pondasi:
  5. Menggunakan bored pile sedalam 30-50 meter hingga mencapai lapisan tanah keras.
  6. Dilakukan analisis geoteknik untuk memastikan stabilitas pondasi.
  7. Fasilitas Tambahan:

Dilengkapi perangkat isolasi seismik (base isolator) di pondasi untuk meredam gaya gempa sebelum mencapai struktur utama.

  • Edukasi dan Latihan

Edukasi dan latihan yang dapat dilakukan di antaranya :

  • Rumah Tangga

Edukasi: Ajarkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, tentang langkah penyelamatan diri saat gempa (seperti berlindung di bawah meja kokoh atau di dekat dinding kuat), pentingnya memperkuat struktur rumah agar tahan gempa, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan darurat (senter, makanan, air, obat, dan dokumen penting).

Latihan: Lakukan simulasi gempa secara rutin bersama keluarga untuk menentukan tempat berlindung, jalur evakuasi tercepat menuju area aman, dan memastikan setiap anggota tahu cara menggunakan alat komunikasi darurat serta kontak penting.

  • Perkantoran

Edukasi: Adakan sosialisasi rutin melalui seminar, pelatihan, dan panduan tertulis untuk mengenalkan bahaya gempa, langkah penyelamatan diri, jalur evakuasi, titik kumpul aman, serta pentingnya memastikan keamanan furnitur di kantor.

Latihan: Selenggarakan simulasi evakuasi gempa secara berkala, termasuk skenario tanggap darurat seperti kebakaran atau korban terjebak, sambil memastikan karyawan memahami lokasi struktur aman dan jalur evakuasi di gedung.

  • Pabrik

Edukasi: Berikan pelatihan kepada pekerja tentang bahaya gempa, cara melindungi diri di area produksi, identifikasi potensi bahaya (seperti mesin terguling atau bahan kimia tumpah), dan prosedur penghentian mesin serta peralatan berat saat gempa.

Latihan: Lakukan simulasi rutin untuk menghentikan operasi mesin berat dengan aman, evakuasi melalui jalur yang menghindari area berisiko, dan memastikan pekerja tahu cara mengamankan alat berat agar tidak membahayakan keselamatan.

  • Peta Risiko dan Zonasi
  • Peta risiko gempa dan tsunami yang akurat dapat membantu dalam perencanaan tata ruang wilayah. Pemerintah perlu memastikan bahwa bangunan dan infrastruktur penting dibangun di daerah yang relatif aman.
  • Zonasi pesisir, khususnya di wilayah rawan tsunami, juga perlu diperketat dengan membuat zona buffer atau wilayah hijau yang tidak boleh dibangun di daerah dengan risiko tinggi.
  • Penguatan Kesiapan dan Respon Darurat
  • Pemerintah Indonesia, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terus memperkuat kapasitas respons darurat untuk menangani bencana gempa besar.
  • Pengembangan logistik, tim SAR, dan penyediaan bantuan darurat sangat penting dalam menghadapi dampak bencana besar seperti gempa megathrust.
  • Pemantauan Seismik dan Penelitian
  • Pemantauan aktivitas seismik terus dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta lembaga-lembaga penelitian lainnya. Pengembangan riset tentang potensi gempa megathrust dan penilaian risiko sangat penting untuk memperbarui sistem peringatan dini dan strategi mitigasi.
  • Studi geologi, pemetaan zona subduksi, dan penelitian dampak gempa sebelumnya dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kemungkinan kejadian gempa besar di masa depan.
  • Manajemen Lingkungan
  • Pengelolaan lingkungan yang baik, seperti penghijauan pesisir (penanaman mangrove), dapat membantu mengurangi dampak tsunami di wilayah pesisir dengan mengurangi kecepatan dan energi gelombang.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk meminimalkan dampak bencana serta menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa ketika gempa megathrust terjadi. Sebagai negara dengan risiko gempa megathrust tinggi, kesiapsiagaan adalah kunci. Dengan perencanaan yang baik, edukasi, serta sistem peringatan dini yang efektif, Indonesia dapat meminimalkan dampak bencana ini. Namun, kerja sama semua pihak—dari pemerintah hingga masyarakat—diperlukan untuk memastikan keselamatan bersama.


  • Zona subduksi adalah wilayah di kerak bumi tempat lempeng tektonik samudra bergerak menunjam ke bawah lempeng tektonik benua atau lempeng lainnya, masuk ke dalam lapisan mantel bumi.
  • Lempeng tektonik adalah bagian dari lapisan luar Bumi yang terdiri atas kerak bumi dan bagian atas mantel (disebut litosfer). Lempeng-lempeng ini bergerak secara perlahan di atas lapisan mantel yang lebih lunak (astenosfer), karena pengaruh arus konveksi dalam mantel bumi. Pergerakan ini dapat menyebabkan berbagai fenomena geologi, seperti gempa bumi, pembentukan gunung, aktivitas vulkanik, dan pergerakan benua. Lempeng tektonik dapat bertemu, menjauh, atau saling bergeser, yang menciptakan batas-batas lempeng seperti konvergen, divergen, dan transformasi.
  • Lempeng samudra adalah bagian dari lempeng tektonik yang berada di bawah dasar samudra. Lempeng ini terutama terdiri dari kerak samudra, yang lebih tipis, lebih padat, dan lebih muda dibandingkan dengan kerak benua. Lempeng samudra biasanya terbentuk di punggung tengah samudra (mid-ocean ridge) melalui proses pemekaran dasar laut, di mana magma dari mantel bumi naik ke permukaan dan mendingin menjadi kerak baru.
  • Lempeng benua adalah bagian dari lempeng tektonik yang membentuk daratan atau kerak benua di permukaan bumi. Lempeng ini terdiri dari kerak benua, yang lebih tebal, lebih ringan, dan lebih tua dibandingkan dengan kerak samudra. Lempeng benua berada di atas mantel bumi dan bergerak perlahan akibat dinamika konveksi di dalam mantel
  • Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) adalah kawasan berbentuk seperti tapal kuda di sekitar Samudra Pasifik yang dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling aktif di dunia. Zona ini mencakup rangkaian gunung berapi, palung laut, dan batas-batas lempeng tektonik yang terus bergerak.
  • Sesar aktif (fault lines) adalah patahan atau retakan di kerak bumi yang masih menunjukkan pergerakan atau aktivitas tektonik hingga saat ini. Aktivitas pada sesar aktif biasanya ditandai dengan pergeseran atau pergerakan lempeng di sepanjang patahan tersebut, yang dapat memicu gempa bumi.
  • Retrofit adalah proses memperkuat atau memperbarui struktur atau komponen bangunan yang sudah ada agar dapat memenuhi standar keselamatan, efisiensi, atau kinerja yang lebih baik tanpa harus membongkar atau mengganti bangunan tersebut secara keseluruhan.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Pentingnya Radioterapi Sebelum & Sesudah Operasi dalam Penyembuhan Kanker https://www.lgi.co.id/pentingnya-radioterapi-sebelum-sesudah-operasi-dalam-penyembuhan-kanker/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pentingnya-radioterapi-sebelum-sesudah-operasi-dalam-penyembuhan-kanker Thu, 12 Jun 2025 06:41:05 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24119

Melawan kanker dapat dilakukan dengan berbagai pilihan pengobatan yang disesuaikan dengan jenis, tingkat keparahan, dan kondisi pasien secara menyeluruh. Tak jarang penyakit ini memerlukan berbagai pendekatan multidisiplin dan kombinasi terapi.

Pengobatan kanker dilakukan untuk memastikan pasien bisa hidup normal. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kanker muncul kembali, diperlukan radioterapi sebelum dan sesudah operasi.

Terapi radiasi ini melibatkan terapi adjuvant (sesudah operasi), neoadjuvant (sebelum operasi), dan paliatif. Mari kenali lebih lanjut manfaat radioterapi dalam membantu penuntasan kanker sebelum dan sesudah operasi berikut ini.

Manfaat Radioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi

Sekitar 50-60% penderita kanker membutuhkan radioterapi sebagai bagian dari keseluruhan tata laksana. Sebab terapi radiasi mampu menurunkan angka

kekambuhan dan meningkatkan angka kelangsungan hidup penderita kanker, baik untuk penyakit ganas dan non-ganas seperti tumor jinak.

Manfaat Radioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi

Sekitar 50-60% penderita kanker membutuhkan radioterapi sebagai bagian dari keseluruhan tata laksana. Sebab terapi radiasi mampu menurunkan angka kekambuhan dan meningkatkan angka kelangsungan hidup penderita kanker, baik untuk penyakit ganas dan non-ganas seperti tumor jinak.

Radioterapi memiliki manfaat dalam membantu menuntaskan pengobatan kanker, baik dilakukan sebelum dan sesudah operasi pengangkatan.

Manfaat radioterapi sebelum operasi:

  • Membunuh sel-sel kanker yang sangat sensitif terhadap radiasi.
  • Menghentikan atau menghambat penyebaran sel-sel kanker.
  • Membantu menyusutkan ukuran tumor sehingga dapat diangkat dengan operasi.
Source: Freepi

Sementara itu, berikut manfaat radioterapi sesudah operasi:

  • Membersihkan sisa-sisa sel kanker pasca-operasi.
  • Mengurangi risiko kanker kambuh kembali.
  • Membantu dalam perawatan kanker lainnya.

Bagi pasien stadium lanjut maupun pasien yang tidak memungkinkan menjalani prosedur pengangkatan jaringan kanker, radioterapi dapat bermanfaat untuk meringankan gejala yang dirasakan oleh pasien.

Jenis-jenis Terapi Radiasi

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, terapi radiasi yang disarankan untuk pasien kanker adalah sebagai berikut.

1.     Neoadjuvant Radiotherapy

Neoadjuvant radiotherapy adalah perawatan yang diberikan sebagai langkah awal untuk menghambat pertumbuhan dan mengecilkan tumor sebelum operasi kanker.

Neoadjuvant akan mempermudah pembedahan dengan memperkecil ukuran tumor dan membantu memprediksi risiko kambuh berdasarkan respon patologis tumor pada pasien yang akan menjalani pembedahan.

2.     Adjuvant Radiotherapy

Kata ‘adjuvant’ secara harfiah dapat diartikan sebagai penolong. Adjuvant Radiotherapy diberikan sebagai perawatan lanjutan untuk penyintas kanker setelah operasi. Terapi kanker ini dapat memberantas sel-sel kanker yang tersisa hingga tuntas untuk menurunkan risiko kanker datang kembali.

3.     Palliative

Pada kanker stadium lanjut, kanker sudah menyebar ke berbagai organ (metastasis) sehingga sulit untuk disembuhkan.

Dalam hal ini perawatan radioterapi kanker paliatif berperan dalam mengurangi keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari pasien, seperti nyeri, kesulitan menelan, hingga sesak napas yang diakibatkan oleh kanker.

Selain itu, perawatan paliatif juga dapat membantu pemulihan setelah pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah operasi.

Siapa yang Membutuhkan Radioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi?

Radioterapi bukanlah perawatan yang sepenuhnya tanpa risiko. Karena itulah, penting untuk diketahui efektivitas terapi radiasi sebelum dan sesudah operasi. Faktor-faktor berikut dapat membantu pasien dan dokter menentukan apakah terapi radiasi perlu dilakukan.

  • Berdasarkan jenis kanker. Dalam membantu tata laksana pengobatan kanker, terapi radiasi sebelum dan sesudah operasi akan sangat membantu, terutama pada kasus kanker payudara dan kanker usus besar.
  • Berdasarkan stadium kanker. Kanker stadium lanjut yang telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain, akan membutuhkan terapi radiasi sesudah operasi untuk membantu mencegah sel kanker tumbuh kembali.
Source: Freepi
  • Berdasarkan posisi kanker. Kanker yang muncul di bagian sulit seperti di tulang belakang dan batang otak, membutuhkan terapi radiasi untuk membuat jaringan kanker mengecil sehingga lebih mudah ditangani saat operasi.
  • Jumlah kelenjar getah bening yang terlibat. Semakin banyak kelenjar getah bening yang terkena kanker, semakin besar kemungkinan sel kanker tertinggal setelah pengobatan utama, seperti pembedahan. Maka terapi radiasi adjuvant bahkan kemoterapi akan dianjurkan.
  • Penerimaan hormon. Apabila tumor tidak sensitif terhadap terapi hormon, maka akan dibutuhkan terapi radiasi.
  • Perubahan spesifik kanker lainnya. Kanker jenis tertentu mungkin memiliki perubahan spesifik di dalam sel, hal ini bisa menyebabkan kanker tumbuh kembali. Ketika perubahan ini terjadi, terapi radiasi adjuvant akan diperlukan.

Sebelum melakukan pengobatan radioterapi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memahami secara mendalam mengenai prosedur, manfaat, serta risiko komplikasi dari pengobatan radioterapi agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Artikel bersumber dari siloamhospitals.com


[Marketing Communication LGI]

]]>
Refreshment K3 – “Earthquake & Electrical Safety” https://www.lgi.co.id/refreshment-k3-earthquake-electrical-safety/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=refreshment-k3-earthquake-electrical-safety Wed, 11 Jun 2025 05:05:00 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24149 Pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 10.00 WIB, ruang lantai 5 HO Karawaci PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) berubah menjadi tempat pelatihan keselamatan. Perwakilan department, yang merupakan PIC Evakuasi dan Penyelamatan mengikuti sesi Refreshment Occupational Health & Safety yang dipandu oleh Bapak Triadi Setyo, S.Kom, anggota Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan. Fokus utama: persiapan menghadapi gempa dan penanganan risiko kelistrikan pasca-gempa.

Acara dibuka dengan gambaran singkat tiga tipe gedung—kecil, menengah, dan besar—serta pentingnya mengenali apakah gedung kantor kita termasuk kategori tinggi (>5 lantai). Langkah ini menjadi dasar memilih strategi evakuasi yang tepat saat gempa terjadi.

Sebelum Guncangan
Triadi Setyo menekankan pentingnya penataan ruang kerja:

  • Amankan benda tinggi (rak, lemari) dengan braket ke dinding.
  • Tandai jalur evakuasi dan titik kumpul sesuai denah LGI.
  • Simpan peralatan penting di laci rendah agar mudah dijangkau.

Saat Gempa

Prinsip “Drop–Cover–Hold On” dipraktikkan:

  1. Turun ke posisi jongkok.
  2. Berlindung di bawah meja kokoh.
  3. Pegang kaki meja hingga guncangan reda. Triadi menjelaskan: hindari area yang memiliki permukaan kaca luas, seperti jendela besar atau partisi kaca, lampu gantung, dan peralatan listrik.

Setelah Gempa
Sebelum keluar gedung, peserta diajari:

  • Periksa struktur: retakan dinding atau lantai tak rata.
  • Matikan aliran listrik utama guna mencegah korsleting.
  • Pantau instruksi tim keamanan dan Damkar untuk evakuasi terencana.

Keamanan Listrik
Risiko kebakaran pasca-gempa sering muncul dari kabel rusak atau gas bocor. Triadi memaparkan:

  • Inspeksi berkala kabel dan panel listrik.
  • Jaga ruang mesin (server room) tetap bersih dari debu.
  • Siapkan alat pemadam (APAR) sesuai kelas api:
    • Kelas A (kayu/kertas),
    • Kelas B (bahan cair),
    • Kelas C (peralatan listrik).

Dengan materi yang langsung di praktikan, Refreshment ini memastikan masing-masing PIC tidak hanya memahami prosedur, namun dapat bertindak dengan cepat dan tepat pada situasi darurat.

Melalui refreshment ini, LGI menegaskan bahwa keselamatan bukan sekadar prosedur, melainkan budaya kerja. Dengan wawasan baru dan praktik konkret, para PIC kembali ke divisi masing-masing, siap memastikan setiap rekan kerja aman saat gempa atau insiden listrik melanda.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Mempersiapkan Masa Depan Lewat Literasi Asuransi dan Pembekalan Mental Dunia Kerja https://www.lgi.co.id/mempersiapkan-masa-depan-lewat-literasi-asuransi-dan-pembekalan-mental-dunia-kerja/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mempersiapkan-masa-depan-lewat-literasi-asuransi-dan-pembekalan-mental-dunia-kerja Wed, 11 Jun 2025 02:45:00 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24129 Sebagai bagian dari komitmen mendukung program literasi keuangan nasional GENCARKAN 2025 – One PUJK One Community yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) kembali menunjukkan kiprahnya dalam edukasi generasi muda melalui pendekatan yang nyata, relevan, dan aplikatif.

Pada Rabu, 11 Juni 2025, SMK Islam Insan Mulia, Tangerang, menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan Literasi Edukasi Asuransi dan Mini Medical Check-Up (Mini MCU). Kegiatan ini melibatkan 174 siswa kelas X dan XI, serta 21 guru dan staf sekolah.

Rangkaian kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB dengan pelaksanaan Mini Medical Check-Up khusus bagi guru dan staf. Pemeriksaan kesehatan meliputi cek kolesterol, gula darah, dan asam urat — sebagai bagian dari wujud kepedulian LGI terhadap kesejahteraan dan kesehatan tenaga pendidik yang berperan penting dalam pembentukan karakter siswa.

Setelah sesi pemeriksaan kesehatan, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Ibu Satini Kartikasari mewakili PT LGI, kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala Sekolah SMK Islam Insan Mulia, Ibu Hj. Siti Mahmudah, M.Ag.

Memasuki sesi edukasi inti, Bapak Pondi Pratama membawakan materi Literasi Edukasi Asuransi secara sistematis dan aplikatif. Peserta diperkenalkan pada konsep dasar asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko melalui pembayaran premi, manfaat proteksi keuangan, serta jenis-jenis produk asuransi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Tidak hanya membahas konsep, sesi ini juga mengupas secara praktis alur pembelian polis asuransi hingga prosedur pengajuan klaim apabila risiko terjadi.

Beragam produk asuransi dibahas, mulai dari asuransi kesehatan, kecelakaan diri, kendaraan bermotor, pengangkutan, rekayasa, kebakaran, hingga proteksi dari bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami — menggambarkan luasnya cakupan peran asuransi dalam pengelolaan risiko di berbagai aspek kehidupan.

Memasuki sesi kedua, peserta dibekali dengan materi Persiapan Mental Masuk Dunia Kerja yang dibawakan oleh Bapak Julian Adrian Halim, M.Psi., Psikolog. Materi ini tidak hanya memberikan gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya, tetapi juga membangun kesiapan mental siswa dalam menghadapi transisi dari bangku sekolah ke dunia industri.

Julian mengajak para siswa memahami pentingnya memiliki growth mindset — keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan bisa terus berkembang melalui proses belajar, latihan, dan keberanian menghadapi tantangan. Tidak hanya berbicara mengenai keterampilan teknis, sesi ini menanamkan pentingnya etika kerja: tanggung jawab, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan komunikasi, hingga manajemen stres melalui konsep 3R: Recognise, Regulate, Refresh.

Sebagai bentuk pengukuran pemahaman, dilaksanakan pula pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan signifikan. Dari 172 siswa yang mengikuti pre-test, rata-rata nilai sebesar 77 tercapai. Pada post-test yang diikuti oleh 157 siswa, nilai rata-rata meningkat menjadi 93 — sebuah indikasi efektivitas penyampaian materi dan keseriusan peserta.

Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan penuh antusiasme. Tidak hanya menambah wawasan, tetapi benar-benar membekali siswa dengan perspektif praktis yang akan mereka butuhkan saat memasuki dunia kerja dan mengelola risiko di masa depan.

Melalui kegiatan ini, LGI kembali menegaskan perannya: hadir secara aktif, edukatif, dan relevan dalam membekali generasi masa depan. Karena sesungguhnya, asuransi bukan hanya soal proteksi, tetapi tentang keberanian menyiapkan kehidupan secara cerdas dan terencana.


[Marketing Communication LGI]

]]>
PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) Meluncurkan MyPro+, Menetapkan Standar Terbaru Asuransi Digital di Indonesia https://www.lgi.co.id/pt-lippo-general-insurance-tbk-lgi-meluncurkan-mypro-menetapkan-standar-terbaru-asuransi-digital-di-indonesia/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pt-lippo-general-insurance-tbk-lgi-meluncurkan-mypro-menetapkan-standar-terbaru-asuransi-digital-di-indonesia Thu, 05 Jun 2025 01:03:05 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24099 Jakarta, 5 Juni 2025 – PT Lippo General Insurance Tbk (LGI), salah satu perusahaan asuransi umum di Indonesia, mengumumkan peluncuran terbaru MyPro+, sebuah platform asuransi digital generasi terbaru yang dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih mudah, praktis, dan berfokus pada kebutuhan pelanggan.

MyPro+ versi terbaru ini memperkenalkan berbagai fitur unggulan dan tampilan yang lebih modern, menegaskan komitmen berkelanjutan LGI terhadap inovasi dan transformasi digital. Dengan memanfaatkan teknologi canggih termasuk kecerdasan buatan(artificial intelligence), MyPro+ mampu memberikan rekomendasi asuransi yang dipersonalisasi, penerbitan polis secara instan, dan akses informasi polis secara real-time—semuanya dalam satu aplikasi mobile yang mudah digunakan.

Fitur Utama dari MyPro+ yang Baru Termasuk:

  • Tampilan modern dan user-friendly: Desain/tampilan yang diperbarui dan mudah diakses, meningkatkan kemudahan navigasi dan kenyamanan pengguna.
  • Pembelian asuransi secara instan: Pendaftaran dan penerbitan polis digital cepat dan mudah
  • Manajemen polis yang efisien: Perpanjangan, perubahan, dan pembaruan polis bisa dilakukan langsung di aplikasi secara praktis

Sebagai bagian dari peningkatan layanan, MyPro+ kini juga menghadirkan fitur penerbitan polis asuransi kendaraan secara instan tanpa perlu survei risiko langsung. Penilaian dilakukan secara digital dengan berbasis kecerdasan buatan (AI), menjadikan proses cepat dan efisien. Fitur ini selaras dengan fokus strategis LGI untuk menjadi pemimpin pasar di sektor asuransi kendaraan bermotor.

Ricky Choi, Wakil Presiden Direktur LGI, menyampaikan bahwa “peluncuran MyPro+ merupakan inovasi digital besar kedua kami di tahun ini, setelah sebelumnya kami memperkenalkan MyGo+. Jika MyGo+ dirancang untuk mendorong keselamatan berkendara melalui pemberian hadiah  atas perilaku mengemudi yang bertanggung jawab, maka MyPro+ memperluas jangkauan digital kami dengan menawarkan solusi asuransi inklusif bagi segmen pelanggan yang memiliki akses terbatas ke layanan keuangan tradisional.”

Beliau juga menegaskan bahwa roadmap inovasi digital LGI sepenuhnya selaras dengan visi Hanwha sebagai induk usaha, yang bertujuan menjadikan LGI sebagai perusahaan asuransi digital terdepan di Indonesia.

Aplikasi MyPro+ kini telah tersedia dan dapat diunduh secara gratis di perangkat iOS dan Android. Dengan fitur-fitur inovatif serta pendekatan yang inklusif, MyPro+ diharapkan mampu menjadi tolok ukur baru dalam dunia asuransi digital di Indonesia.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Mind Mapping Workshop https://www.lgi.co.id/mind-mapping-workshop/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=mind-mapping-workshop Mon, 19 May 2025 04:07:00 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24144 Tangerang, 19 Mei 2025. Dalam dunia kerja yang dinamis, kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif menjadi kunci kesuksesan dan inovasi perusahaan. Menyadari pentingnya hal tersebut, PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) menggelar Mind Mapping Workshop yang bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir strategis, kreatif, dan kolaboratif bagi Assistant Manager dan Deputy.

Acara yang diselenggarakan oleh Talent Management LGI ini bukan sekadar pelatihan biasa. Dengan materi yang disampaikan oleh Julian Adrian Halim, workshop ini dirancang untuk menajamkan kemampuan berpikir strategis, kreatif, dan kolaboratif dalam menghadapi berbagai tantangan kerja.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan pengenalan konsep dasar problem solving. Julian menjelaskan bahwa di era yang serba cepat dan penuh perubahan, kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif bukan hanya keahlian tambahan, tetapi kunci utama keberhasilan tim dan perusahaan.

Peserta diajak memahami framework Structured & Creative Thinking – pendekatan yang memadukan analisis logis dengan ide-ide kreatif, sehingga masalah yang rumit dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dikelola.
Materi yang diberikan meliputi:

• Brainstorming and generating ideas with Tools – teknik menggunakan alat bantu visual untuk mengeksplorasi ide dan solusi, seperti diagram, catatan, dan mind map.

• Problem Solving & Structured Decision-Making Framework – langkah-langkah sistematis mulai dari identifikasi masalah, analisis opsi, pemilihan solusi terbaik, hingga implementasi yang efektif.

Bagian yang paling dinantikan peserta adalah praktik langsung Mind Mapping dan Six Thinking Hats. Mind Mapping membantu mereka memvisualisasikan ide, melihat hubungan antar gagasan, dan menemukan pola yang sebelumnya tersembunyi. Di sisi lain, Six Thinking Hats – metode yang dikembangkan oleh Edward de Bono – melatih peserta untuk memandang masalah dari enam perspektif berbeda:


• Topi Putih – fokus pada fakta, data dan info
• Topi Merah – menangkap emosi, opini dan intuisi
• Topi Hitam – mengidentifikasi critical judging, risiko dan kekurangan
• Topi Kuning – melihat sisi benefit, positif thinking dan scenario terbaik
• Topi Hijau – mengeksplorasi ide kreatif, ide dan perubahan
• Topi Biru – mengendalikan perencanaan, proses berpikir dan memastikan alur diskusi terstruktur

Dalam sesi simulasi, para peserta bekerja sama memecahkan studi kasus yang diambil dari situasi nyata di lingkungan kerja. Mereka membuat mind map eksplorasi masalah, mendiskusikan berbagai alternatif solusi menggunakan enam topi berpikir, dan mempresentasikan hasil analisisnya secara terstruktur. Hasil diskusi ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dan keterbukaan dalam menemukan solusi yang efektif.

Selain menambah wawasan, workshop ini juga membekali peserta dengan keterampilan praktis untuk menghadapi hambatan umum dalam pemecahan masalah, seperti:
• Kecenderungan terpaku pada cara berpikir lama.
• Ketidakmampuan melihat gambaran besar.
• Fokus berlebihan pada detail yang kurang relevan.
• Kebiasaan mengabaikan informasi penting.

Julian menutup workshop dengan menegaskan bahwa memecahkan suatu masalah dan mengambil keputusan, dibutuhkan keduanya (creative thinking, structured thinking), jika tidak, maka solusi yang dihasilkan bisa jadi tidak optimal—baik karena kurangnya ide segar maupun lemahnya struktur dalam pengambilan keputusan.


[Marketing Communication LGI]

]]>
LGI Raih Cedant Terbaik 2025 Kategori Ekuitas > 500 M – 1 T pada MAIPARK Award 2025 https://www.lgi.co.id/lgi-raih-cedant-terbaik-2025-kategori-ekuitas-500-m-1-t-pada-maipark-award-2025/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lgi-raih-cedant-terbaik-2025-kategori-ekuitas-500-m-1-t-pada-maipark-award-2025 Tue, 13 May 2025 01:58:13 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24072 Rp500 Miliar hingga Rp1 Triliun” pada MAIPARK Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan asuransi yang dinilai terbaik dalam menjalin kerja sama dengan reasuransi nasional, MAIPARK, khususnya dalam pengelolaan risiko asuransi terhadap bencana alam. [Marketing…]]> Jakarta, 6 Mei 2025 – PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) kembali menerima penghargaan “Cedant Terbaik 2025 Kategori Ekuitas > Rp500 Miliar hingga Rp1 Triliun” pada MAIPARK Award 2025.

Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan asuransi yang dinilai terbaik dalam menjalin kerja sama dengan reasuransi nasional, MAIPARK, khususnya dalam pengelolaan risiko asuransi terhadap bencana alam.


[Marketing Communication LGI]

]]>
Trigeminal Neuralgia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya https://www.lgi.co.id/trigeminal-neuralgia-gejala-penyebab-dan-cara-mengobatinya/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=trigeminal-neuralgia-gejala-penyebab-dan-cara-mengobatinya Fri, 09 May 2025 07:04:14 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24062

Trigeminal neuralgia adalah kondisi nyeri wajah yang diakibatkan oleh gangguan pada saraf trigeminal atau saraf nomor lima dari 12 pasang saraf yang berasal dari saraf kranial. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit dan dapat muncul berulang kali.

Meski trigeminal neuralgia tidak mengancam nyawa, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup penderita dan membutuhkan penanganan medis yang tepat. Untuk itu, mari kenali lebih dalam mengenai trigeminal neuralgia dalam artikel berikut ini.

Apa itu Trigeminal Neuralgia?

Trigeminal neuralgia adalah kondisi yang ditandai dengan gejala nyeri wajah yang muncul secara tiba-tiba dan terasa seperti tertusuk atau tersengat listrik.

Gejala ini terjadi sebagai akibat dari hipersensitivitas pada saraf nomor 5 atau saraf trigeminal. Saraf trigeminal adalah saraf yang bertanggung jawab atas sensasi di sekitar wajah.

Trigeminal neuralgia adalah kondisi yang relatif jarang terjadi dan membutuhkan pemeriksaan mendalam. Tak jarang, penderita trigeminal neuralgia biasanya lebih dulu berkonsultasi dengan dokter gigi, dokter THT, dan dokter saraf karena gejala yang dialami biasanya menyerupai gejala dari infeksi karies gigi, sinusitis, dan migrain

Penyebab Trigeminal Neuralgia

Penyebab trigeminal neuralgia utamanya berkaitan dengan adanya penekanan dari pembuluh darah atau massa tumor pada saraf trigeminal. Selain itu, trigeminal neuralgia juga bisa disebabkan oleh adanya perubahan pada morfologi saraf trigeminal seperti terjadinya distorsi, dislokasi, distensi, ataupun atrofi saraf.

Beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya trigeminal neuralgia meliputi:

  • Hipertensi yang memengaruhi sirkulasi darah, termasuk aliran darah ke saraf trigeminal.
  • Kolesterol tinggi yang menyebabkan pembuluh darah arteri menjadi keras dan sempit akibat penumpukan plak lemak (aterosklerosis). Aterosklerosis dapat memberikan tekanan atau iritasi pada saraf trigeminal.
  • Sinusitis yang menyebar ke daerah di sekitar saraf trigeminal.
  • Migrain, terutama tipe migrain dengan aura, diketahui dapat meningkatkan risiko trigeminal neuralgia.
  • Aktivitas fisik berlebihan serta trauma pada kepala dan wajah seperti olahraga ekstrim, yoga dengan posisi kepala di bawah, atau high impact pada rahim. Meski begitu, aktivitas fisik tidaklah secara langsung berhubungan dengan kejadian trigeminal neuralgia.
  • Komplikasi dari prosedur pembedahan.
  • Memiliki riwayat stroke.
  • Memiliki riwayat penyakit multiple sclerosis.
  • Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena trigeminal neuralgia.
Source: Freepik

Gejala Trigeminal Neuralgia

Gejala trigeminal neuralgia dapat bervariasi, tetapi ciri khasnya adalah nyeri wajah tanpa aura yang datang secara tiba-tiba seperti stroke. Berikut adalah beberapa gejala umum terkait trigeminal neuralgia.

  • Nyeri wajah intens yang terasa seperti sengatan listrik, tusukan, atau rasa terbakar. Serangan nyeri ini biasanya berlangsung dalam waktu singkat, dari beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi serangan tersebut dapat berulang secara berkala.
  • Biasanya terjadi pada satu sisi wajah seperti area dahi, pipi, dan dagu. Meski demikian pada beberapa kasus dapat terjadi pada kedua sisi wajah.
  • Biasanya terjadi saat dipicu oleh suatu rangsangan seperti menyentuh wajah, menyikat gigi, berbicara, makan, minum, atau bahkan gerakan ringan pada wajah.
  • sBersifat episodik yakni muncul secara tidak terduga dan kemudian menghilang untuk beberapa waktu sebelum serangan berikutnya terjadi. Periode tanpa gejala ini dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan.

Diagnosis Trigeminal Neuralgia


Diagnosis trigeminal neuralgia didasarkan pada anamnesis (wawancara medis) mengenai gejala yang dikemukakan oleh pasien serta pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter.

Source: Freepik

Pemeriksaan tersebut adalah:

  1. Pemeriksaan klinis

Pemeriksaan ini perlu dilakukan secara teliti untuk memastikan bahwa nyeri wajah merupakan nyeri tipikal yang berasal dari gangguan pada saraf nomor 5 dan bukan disebabkan oleh kondisi lainnya.

  • Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan juga meliputi tes MRI (Magnetic Resonance Imaging) kepala. Meski demikian, tes ini tidak bisa menjamin terlihatnya suatu massa tumor atau perdarahan yang menekan saraf nomor 5 karena mungkin terlalu kecil atau pada potongannya tidak tampak.

Source: Freepik

Komplikasi Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi karena trigeminal neuralgia:

  • Nyeri berkepanjangan.
  • Insomnia.
  • Asam lambung.
  • Terganggunya psikologis hingga terdapat kecenderungan untuk bunuh diri.
  • Lumpuh saraf.
  • Gangguan mengunyah.
  • Gangguan pendengaran.
  • Gangguan penglihatan.

Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Pengobatan trigeminal neuralgia tergantung pada keparahan gejala dan respons terhadap pengobatan. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan untuk mengelola trigeminal neuralgia.

1.   Obat-obatan


Obat antikonvulsan sering digunakan sebagai pengobatan pertama untuk trigeminal neuralgia. Antikonvulsan juga dapat membantu mengurangi kepekaan saraf dan mengendalikan serangan nyeri. Selain itu, terdapat obat antispasmodik untuk membantu mengurangi kejang otot yang dapat memicu serangan nyeri trigeminal.

Source: Freepik

2.   Intervensi Injeksi atau Blok Saraf

Intervensi injeksi atau blok saraf dapat memberikan bantuan sementara untuk meringankan nyeri trigeminal. Efeknya dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada respons individu. Prosedur ini dapat diulang jika diperlukan.

3.   Operasi

Operasi merupakan salah satu opsi pengobatan untuk kasus trigeminal neuralgia yang tidak merespons pada metode pengobatan lainnya secara optimal. Pilihan operasi bergantung pada faktor-faktor seperti keparahan gejala, respons terhadap pengobatan sebelumnya, dan kondisi kesehatan umum pasien.

Akan tetapi, saraf yang sudah terlalu lama tertekan oleh pembuluh darah atau massa tumor dapat menjadi sangat hipersensitif. Sehingga, walaupun pembuluh darah atau massa tumor sudah dilepas atau dihilangkan melalui tindakan operasi, cacat saraf mungkin tetap ada dan bisa menyebabkan nyeri berkepanjangan.

4.   Gamma Knife Radiosurgery

Gamma Knife adalah prosedur non-invasif yang menggunakan sinar gamma untuk menghancurkan serabut saraf trigeminal yang menyebabkan nyeri. Radiosurgery dapat dilakukan tanpa sayatan atau pembedahan terbuka. Prosedur ini menghasilkan luka kecil pada saraf trigeminal yang bisa menghentikan impuls nyeri.

Pencegahan Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia sulit untuk dicegah secara spesifik karena utamanya disebabkan oleh faktor yang sulit dikendalikan, seperti penekanan oleh pembuluh darah atau massa tumor.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko mengalami trigeminal neuralgia, di antaranya:

  • Menghindari semua faktor risiko yang dapat memicu trigeminal neuralgia.
  • Menghindari olahraga ekstrim.
  • Menjaga kesehatan gigi dan mulut.
  • Kelola stres dengan baik.
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang.

Tidak ada makanan atau minuman yang menjadi pantangan trigeminal neuralgia secara spesifik. Namun, ada baiknya untuk mengurangi makanan atau minuman seperti makanan pedas, makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, makanan tinggi gula, dan makanan tinggi lemak untuk menghindari efek stimulasi dan iritasi pada saraf trigeminal.

Demikian penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobati Trigeminal Neuralgia.  Bila Anda mengalami gejala yang tak kunjung membaik, segera konsultasikan kepada dokter guna mendapatkan diagnosa serta penanganan yang tepat.

Artikel bersumber dari siloamhospitals.com


[Marketing Communication LGI]

]]>
LGI Laporkan Pertumbuhan Laba yang Kuat di 2024 dan Umumkan Pembagian Dividen pada 2025 https://www.lgi.co.id/lgi-laporkan-pertumbuhan-laba-yang-kuat-di-2024-dan-umumkan-pembagian-dividen-pada-2025/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lgi-laporkan-pertumbuhan-laba-yang-kuat-di-2024-dan-umumkan-pembagian-dividen-pada-2025 Fri, 02 May 2025 10:33:22 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24044 Jakarta, 29 April 2025 — PT Lippo General Insurance Tbk (LGI) mencatat kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024, ditandai dengan pertumbuhan laba yang signifikan. Perusahaan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp62,3 miliar, meningkat 150,25% dibandingkan tahun 2023. Di tengah ketidakpastian ekonomi, LGI tetap menunjukkan ketangguhan berkat manajemen risiko yang hati-hati serta solusi yang berfokus pada kebutuhan pelanggan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Selasa, 29 April 2025, menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp18 miliar atau setara dengan Rp6 per saham — menegaskan komitmen LGI dalam memberikan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Bapak Roberto Feliciano Fernandez sebagai anggota Dewan Komisaris, dengan catatan berlaku efektif setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari OJK.

Ke depan, LGI tetap berkomitmen pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovasi berkelanjutan dalam menghadirkan solusi asuransi yang andal bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

Dewan Komisaris (2025–2026):
Komisaris Utama: Kim Dong Wook
Komisaris: Roberto Feliciano Fernandez*
Komisaris: Ali Chendra**
Komisaris Independen: Hyacintus Henri Djantoko

Direksi (2025–2026):
Direktur Utama: Agus Benjamin
Wakil Direktur Utama: Choi Hyunhee
Direktur: Kwon Gi Han
Direktur: Gilbert Deddy Naibaho

•⁠ ⁠Akan efektif setelah dinyatakan lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan oleh OJK
** Masih menjabat hingga pengangkatan resmi Roberto Feliciano Fernandez oleh OJK


[Marketing Communication LGI]

]]>
Bibir Bayi Hitam: Penyebab dan Cara Mengatasinya https://www.lgi.co.id/bibir-bayi-hitam-penyebab-dan-cara-mengatasinya/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=bibir-bayi-hitam-penyebab-dan-cara-mengatasinya Mon, 14 Apr 2025 04:52:54 +0000 https://www.lgi.co.id/?p=24016

Bibir bayi hitam merupakan kondisi yang kerap menjadi perhatian bagi orang tua. Secara umum, kondisi tersebut dapat terjadi karena tubuh bayi kekurangan oksigen sehingga memicu penumpukan limbah, seperti asam laktat dan gas karbon dioksida yang membuat bibir terlihat menghitam. Namun, adakah kondisi lain yang dapat menyebabkan bibir bayi hitam?

Mari kenali berbagai penyebab bibir bayi hitam selengkapnya dengan menyimak artikel berikut ini hingga tuntas.

Berbagai Penyebab Bibir Bayi Hitam

Sebagian besar orang tua mungkin akan panik saat melihat bibir si kecil berubah warna menjadi kehitaman karena khawatir hal tersebut merupakan gejala dari kondisi medis tertentu.

Sebetulnya, kenapa bibir bayi bisa berwarna gelap? Untuk mengetahuinya, berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan warna bibir bayi menghitam.

1.    Sianosis


Sianosis adalah kondisi yang menyebabkan warna bibir bayi baru lahir berubah menjadi biru keunguan atau berwarna kehitaman. Selain itu, sianosis juga dapat membuat warna jari-jari tangan dan kuku bayi berubah menjadi kebiruan.

Source: Freepik

Pada dasarnya, sianosis merupakan kondisi yang terjadi karena kurangnya pasokan oksigen di dalam tubuh. Kondisi ini bisa disebabkan oleh rendahnya kadar hemoglobin (protein dalam sel darah merah) yang berfungsi untuk membawa oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Saat tubuh kekurangan oksigen, kulit akan tampak berwarna kebiruan atau lebih gelap.

Kondisi sianosis tersebut umum terjadi pada bayi baru lahir. Sianosis bisa dialami bayi selama 5–10 menit setelah dilahirkan atau dapat berlangsung selama 1–2 hari. Secara umum, terdapat dua jenis sianosis, yaitu:

  • Sianosis sentral: Terjadi karena kurangnya asupan oksigen di dalam tubuh. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan yang mengganggu distribusi oksigen ke seluruh tubuh, seperti penyakit jantung bawaan, emboli paru, pneumonia, serta gangguan hemoglobin.
  • Sianosis perifer: Terjadi karena sirkulasi darah yang buruk sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan sianosis perifer adalah dehidrasi berat, paparan udara dingin, deep vein thrombosis (DVT), syok hipovolemia, perdarahan, atau sepsis pada bayi.

2.    Asfiksia

Asfiksia juga dapat membuat bibir bayi kebiruan atau berwarna hitam. Kondisi ini dapat terjadi akibat kurangnya pasokan darah yang membawa oksigen ke otak dan organ tubuh lainnya.

Secara umum, terdapat sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, di antaranya sebagai berikut:

  • Gangguan pada plasenta.
  • Sindrom aspirasi mekonium.
  • Kelahiran prematur.
  • Berat badan lahir rendah.
  • Infeksi serius.
  • Ibu memiliki kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi) ataupun tekanan darah rendah (hipotensi) selama kehamilan.

Bila bayi lahir dengan kondisi asfiksia, dokter akan menanganinya dengan memasang alat bantu pernapasan sehingga bayi bisa mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

3.    Kekurangan Vitamin B12

Penyebab bibir bayi hitam berikutnya adalah kekurangan vitamin B12. Pasalnya, vitamin B12 memiliki peran penting untuk memberikan warna pada kulit agar lebih merata. Namun, kondisi ini cenderung jarang terjadi pada bayi baru lahir, terutama bayi yang masih berusia di bawah 28 hari. Sebab, kekurangan vitamin B12 memerlukan waktu yang cukup lama sampai akhirnya menimbulkan sejumlah gejala, termasuk munculnya bintik-bintik gelap pada kulit dan bibir.

Source: Freepik

4.    Kelebihan Zat Besi

Selain kekurangan vitamin B12, bibir bayi berwarna hitam juga bisa disebabkan oleh kelebihan zat besi. Adapun sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan tingginya kadar zat besi pada tubuh bayi adalah sebagai berikut:

  • Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi secara berlebihan.
  • Menerima transfusi darah secara berulang-ulang, sehingga menyebabkan penumpukan zat besi tinggi.
  • Mengidap penyakit hemokromatosis, yaitu kelainan genetik yang membuat tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan. Kelebihan zat besi tersebut akhirnya dapat meracuni organ-organ dalam tubuh dan memicu terjadinya kerusakan organ.


Serupa dengan kekurangan vitamin B12, kelebihan zat besi juga cenderung jarang menyebabkan gejala bibir berwarna kehitaman pada bayi baru lahir karena merupakan efek jangka panjang.

Source: Getty Images

5.    Cedera

Penyebab bibir bayi hitam selanjutnya adalah cedera atau trauma di sekitar mulut. Saat terdapat trauma atau cedera, pembuluh darah di bawah kulit akan pecah sehingga menyebabkan darah keluar merembes ke jaringan di sekitarnya dan membeku. Kondisi ini dapat membuat warna bibir terlihat lebih gelap atau menghitam.

Selain itu, bibir kering dan pecah-pecah juga dapat menyebabkan warna bibir bayi cenderung lebih gelap.

6.    Sindrom Peutz-Jeghers

Sindrom Peutz-Jeghers merupakan kelainan langka yang ditandai dengan tumbuhnya polip atau jaringan nonkanker di saluran pencernaan, terutama pada usus dan lambung. Bagi bayi atau anak-anak, kondisi ini sering kali menimbulkan gejala berupa bintik-bintik kehitaman di bibir sehingga membuat bibir tampak berwarna hitam.

Selain pada bibir, sindrom Peutz-Jeghers juga dapat menimbulkan bintik-bintik kehitaman di sekitar mata, lubang hidung, tangan, kaki, dan sekitar anus. Namun, saat sudah beranjak dewasa, bintik-bintik hitam tersebut akan memudar.

Cara Mengatasi Bibir Bayi Hitam

Cara mengatasi bibir bayi hitam cenderung beragam sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Meski pada beberapa kasus bibir bayi berwarna hitam dapat mereda dengan sendirinya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebabnya        agar bisa ditangani dengan tepat.

Demikian informasi seputar bibir hitam pada bayi. Bila bibir hitam pada bayi tak kunjung membaik, dapat dilakukan pemeriksaan kepada dokter untuk menghindari berbagai risiko komplikasi.

Artikel bersumber dari siloamhospitals.com

Download artikel tentang “Bibir Bayi Hitam: Penyebab dan Cara Mengatasinya


[Marketing Communication LGI]

]]>